Usai Kalah dari Madrid, Pelatih Dortmund Kritik Lapangan Stadion MetLife

Jakarta – Pelatih Borussia Dortmund, Niko Kovac, melontarkan kritik pedas terhadap kondisi lapangan Stadion MetLife, New Jersey, setelah timnya tersingkir di perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 usai kalah 2-3 dari Real Madrid, Sabtu (5/7/2025).

Menurut Kovac, kualitas rumput di stadion itu lebih cocok untuk olahraga golf daripada sepak bola level tertinggi.

Lapangan ini lebih mirip green golf, cocok buat putt. Rumputnya terlalu pendek dan bukan tipe lapangan yang biasa kami jumpai di Bundesliga atau stadion lain,” ujar Kovac.

Selain kondisi lapangan, ia juga mengeluhkan buruknya sistem penyiraman yang membuat permukaan rumput kering dan lengket, sehingga menghambat permainan.

Penyiramannya tidak maksimal karena perangkat mereka kurang memadai. Rumput jadi terlalu kering, membuat bola susah bergulir,” jelasnya.

FIFA sejauh ini belum menanggapi komentar sang pelatih asal Kroasia.

Panas Jadi Kendala
Kovac juga menyoroti cuaca panas di New Jersey. Saat laga dimulai pukul 16.00 waktu setempat, suhu mencapai 30 derajat Celsius, membuat pertandingan jauh dari ideal. Kondisi serupa dikhawatirkan akan terjadi pada Piala Dunia 2026, yang sebagian besar digelar di stadion tanpa atap atau pendingin ruangan.

Sebelumnya, di Cincinnati kami main dua kali, satu pukul 12 siang dan satu pukul 3 sore. Saat itu suhu di lapangan mencapai 45 derajat Celsius. Itu sangat melelahkan,” ungkap Kovac.

Bermain dalam cuaca sepanas itu bukan hal yang menyenangkan. Sulit bagi pemain untuk tampil maksimal,” tambahnya.

Kovac berharap jadwal kick-off Piala Dunia 2026 bisa dipertimbangkan ulang agar pertandingan berjalan lebih intens.

Kalau mau pertandingan cepat, agresif, dengan tempo tinggi, jangan main di panas terik. Mungkin waktu kick-off bisa diundur sedikit,” tutup pelatih berusia 53 tahun itu.

 

Mungkin Anda Menyukai