Ulasan Statistik Timnas Indonesia vs Irak: Unggul Penguasaan Bola, Kalah dalam Efektivitas

Timnas Indonesia harus kembali menelan hasil pahit setelah kalah 0-1 dari Timnas Irak pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertandingan yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB itu menjadi kekalahan kedua beruntun bagi skuad asuhan Patrick Kluivert di Grup B, setelah sebelumnya juga tumbang 2-3 dari Arab Saudi.

Gol tunggal Zidane Iqbal pada menit ke-76 menjadi pembeda dan memastikan Garuda finis tanpa poin, sekaligus menutup peluang Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Meski kalah, pertandingan ini menampilkan sejumlah statistik menarik yang memperlihatkan keunggulan Indonesia dalam penguasaan bola — namun juga mempertegas lemahnya efektivitas serangan.


Dominasi Penguasaan Bola, Minim Efektivitas

Secara statistik, Timnas Indonesia tampil dominan dalam hal penguasaan bola.
Garuda mencatat 56% penguasaan bola, unggul jauh dibandingkan 44% milik Irak. Dominasi ini turut tercermin dari jumlah operan yang dilakukan — Indonesia melakukan 367 operan dengan tingkat akurasi 79%, sedangkan Irak hanya mencatat 298 operan dengan akurasi 73%.

Namun, dominasi tersebut tidak berbanding lurus dengan efektivitas serangan.
Indonesia melepaskan 9 tembakan, tetapi hanya 1 yang mengarah tepat ke gawang. Sebaliknya, Irak yang bermain lebih efisien mampu menghasilkan 7 tembakan, dengan 2 di antaranya tepat sasaran.

Akurasi tembakan Indonesia tercatat hanya 11,1%, sedangkan Irak mencapai 28,5%, menandakan lawan bermain lebih klinis dan memanfaatkan peluang dengan baik.


Kedisiplinan dan Agresivitas

Dari sisi kedisiplinan, Timnas Indonesia terlihat kurang tenang.
Skuad Garuda melakukan 18 pelanggaran, jauh lebih banyak dibandingkan Irak yang hanya 6 kali melanggar.
Hal ini berdampak pada banyaknya kartu yang diterima — 6 kartu kuning diberikan kepada pemain Indonesia, sedangkan Irak tidak mendapatkan satu pun.

Meski demikian, di penghujung laga, Irak harus bermain dengan 10 pemain setelah Zaid Tahseen diganjar kartu merah pada masa injury time babak kedua.
Sayangnya, keunggulan jumlah pemain tersebut tidak mampu dimanfaatkan Indonesia untuk menyamakan kedudukan.

Dalam catatan lain, Indonesia tercatat 3 kali offside, sementara Irak 2 kali. Garuda juga sedikit unggul dalam peluang bola mati dengan 4 tendangan sudut, berbanding 3 milik Irak.


Kesimpulan

Pertandingan ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menguasai permainan, tetapi masih lemah dalam penyelesaian akhir dan pengambilan keputusan di area krusial.
Dominasi tanpa efektivitas akhirnya tidak berarti banyak, sementara Irak membuktikan efisiensi dan ketenangan bisa menjadi kunci kemenangan. ⚽

Mungkin Anda Menyukai