Super League 2025/26 – Revolusi Belanda Belum Membuahkan Hasil, Bali United Baru Kantongi Dua Poin dan Dibantai Persebaya

Bali United membuka perjalanan di Super League 2025/26 dengan hasil mengecewakan di bawah asuhan Johnny Jansen.

Mengusung “revolusi Belanda”, manajemen Serdadu Tridatu berpisah dengan pelatih legendaris Stefano Cugurra setelah enam tahun kebersamaan. Sebagai pengganti, jawara Liga 1 2019 dan 2021/22 itu menunjuk pelatih asal Belanda, Johnny Jansen, yang sebelumnya berkarier di Eredivisie bersama SC Heerenveen dan PEC Zwolle.

Langkah Bali United sejalan dengan kebijakan PSSI yang juga melakukan pergantian besar di level timnas, mengganti Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert.

Manajemen mendukung penuh proyek Jansen di bursa transfer dengan menghadirkan empat pemain asal Belanda: kiper Mike Hauptmeijer, winger Thijmen Goppel, serta duo gelandang Jordy Bruijn dan Tim Receveur. Selain itu, striker naturalisasi berdarah Belanda, Jens Raven, juga turut bergabung.

Dengan belanja besar ini, para suporter berharap Bali United bisa langsung bersaing di papan atas. Namun realitanya, harapan tersebut belum terwujud.

Hingga tiga laga awal Super League, Bali United baru meraih dua poin. Teranyar, pada Sabtu (23/8/2025), Ricky Fajrin dkk harus menelan kekalahan telak 5-2 saat bertandang ke markas Persebaya Surabaya.

Hasil itu melanjutkan tren kurang meyakinkan dari dua pekan sebelumnya. Pada laga pembuka, Bali United hanya bermain imbang 1-1 kontra Persik Kediri, berkat gol telat Boris Kopitovic di menit ke-96. Pekan berikutnya, mereka kembali ditahan 3-3, dengan Thijmen Goppel mencetak gol di masa injury time untuk menyelamatkan satu poin.

Meski tanpa kemenangan, Jansen tetap menegaskan timnya sedang dalam proses perkembangan.

“Kita memang belum menang sama sekali, tapi sejak persiapan bulan Juni, tim ini sudah menunjukkan perkembangan,” ujar Coach Jansen sebelum menghadapi Persebaya.

“Secara keseluruhan, apa yang sudah dilakukan tim sejak awal musim berjalan step by step,” tambahnya.

Sayangnya, yang dibawa pulang dari Stadion Gelora Bung Tomo bukan kemenangan, melainkan kekalahan telak yang menambah panjang kekecewaan pendukung Bali United.

Mungkin Anda Menyukai