Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengingatkan bahwa kemenangan besar Timnas U-23 Indonesia atas Brunei Darussalam bukanlah jaminan kesuksesan di turnamen ASEAN Cup U-23 2025.
Dalam laga perdana Grup A yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Selasa (15 Juli 2025), skuad Garuda Muda menang telak dengan skor 8-0. Namun, Erick menilai bahwa hasil tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur utama dalam menilai performa tim.
️ Pesan Erick Thohir: Evaluasi Lebih Penting dari Skor
“Kemarin ketika kita menang 8-0, saya sampaikan bahwa tim harus tetap fokus mengevaluasi kekurangan di pertandingan itu, bukan terlena dengan skor 8-0-nya,” ujar Erick kepada awak media, termasuk BolaSport.com, dalam sesi konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Erick menekankan bahwa tantangan sesungguhnya akan datang saat menghadapi dua lawan berikutnya di Grup A, yaitu Filipina dan Malaysia.
️ Dua Laga Penentuan: Filipina dan Malaysia
Timnas U-23 Indonesia masih memiliki dua laga penting di fase grup:
-
Filipina
SUGBK, Jakarta
Jumat, 18 Juli 2025 -
Malaysia
SUGBK, Jakarta
Senin, 21 Juli 2025
Filipina kini menjadi sorotan setelah secara mengejutkan mengalahkan Malaysia dengan skor 2-0. Hasil tersebut membuat persaingan di Grup A semakin ketat dan tidak bisa dianggap enteng.
“Pertandingan sebenarnya akan kita rasakan saat melawan Filipina, yang sebelumnya berhasil mengalahkan Malaysia 2-0,” lanjut Erick.
⚠️ Waspadai Kebangkitan Malaysia dan Motivasi Filipina
Erick juga mewanti-wanti agar pemain tetap waspada menghadapi Malaysia, yang dipastikan tidak ingin kembali kehilangan poin setelah kekalahan dari Filipina.
“Ketika kita nanti melawan Malaysia, mereka pasti tidak mau kecolongan lagi setelah kalah. Begitu juga Filipina, tentu makin termotivasi untuk lolos ke semifinal,” jelasnya.
Dengan dua lawan berat di depan mata, PSSI berharap Timnas U-23 bisa tampil konsisten dan matang, tak hanya mengandalkan skor besar di laga pembuka.
✅ Kesimpulan: Fokus, Evaluasi, dan Jangan Terlena
Erick Thohir menegaskan bahwa keberhasilan lolos ke babak semifinal tidak akan ditentukan oleh satu kemenangan besar saja, melainkan oleh konsistensi dan kedewasaan dalam menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh.
“Skor besar boleh dirayakan, tapi jangan sampai membuat kita abai pada tantangan yang lebih berat di depan,” pungkasnya.