Shin Tae-yong hingga kini belum kembali ke dunia kepelatihan. Klub terakhir yang ditangani pelatih asal Korea Selatan tersebut adalah Ulsan HD.
Masa kebersamaan Shin Tae-yong dengan Ulsan HD terbilang singkat. Ia hanya menjabat sekitar dua bulan sebelum akhirnya diberhentikan dari posisi pelatih kepala pada 9 Oktober lalu.
Bola.com bersama awak media lainnya sempat menemui Shin Tae-yong di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (14/12/2025) malam. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah pertanyaan diajukan kepada mantan pelatih Timnas Indonesia itu, termasuk terkait rencana kariernya ke depan.
Salah satu pertanyaan yang mencuat adalah kemungkinan Shin Tae-yong melatih klub di Indonesia. Namun, ia memilih belum memberikan jawaban pasti.
“Belum saatnya ada pertanyaan seperti itu, dan memang belum ada pembicaraan apa pun. Jadi, belum saatnya saya menjawab,” ujar Shin Tae-yong.
Sedih Gagal ke Piala Dunia 2026
Lebih lanjut, Shin Tae-yong mengaku sangat sedih dengan kegagalan Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026. Ia merasa memiliki ikatan emosional karena turut membangun tim tersebut sejak awal.
Menurutnya, PSSI dan seluruh pihak terkait masih perlu bekerja lebih keras agar mimpi tampil di Piala Dunia bisa terwujud di masa depan.
“Saya sangat sedih. Waktu itu saya membentuk tim ini dengan keyakinan kami bisa lolos ke Piala Dunia. Jujur, saya dan Pak Erick sudah berusaha keras untuk mencapai target itu,” ungkap Shin Tae-yong.
“Sayangnya mungkin kami belum beruntung. Ke depan, semuanya harus bekerja lebih keras lagi,” lanjutnya.
Eks Asisten Lebih Dulu Menjajal Liga Indonesia
Sementara itu, salah satu mantan asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Shin Sang-gyu, sudah lebih dulu merasakan atmosfer kompetisi Liga Indonesia. Ia menerima tawaran bergabung dengan Persebaya Surabaya untuk menghadapi BRI Super League 2025/2026.
Shin Sang-gyu mengemban tugas yang sama seperti saat di Timnas Indonesia, yakni sebagai pelatih fisik Persebaya Surabaya. Ia dikenal memiliki pendekatan yang modern dan ilmiah dalam menangani kebugaran pemain.
Salah satu metodenya adalah melakukan pengukuran kondisi fisik pemain secara berkala dengan pendekatan yang lebih scientific.
“Sebagai pemain profesional, kami harus mengukur sejauh mana tingkat kebugaran seluruh pemain secara detail,” ujar Shin Sang-gyu menjelang bergulirnya BRI Super League 2025/2026 beberapa waktu lalu.
