Nama Shin Tae-yong kembali ramai diperbincangkan setelah perjalanan singkatnya bersama Ulsan HD tidak berjalan sesuai harapan. Pelatih asal Korea Selatan itu sebelumnya dikenal luas berkat keberhasilannya mengubah wajah sepak bola Indonesia dan membawa tim Garuda menjadi salah satu kuda hitam di kawasan Asia.
Selama menangani Timnas Indonesia, Shin mencatat sederet pencapaian penting. Ia sukses membawa tim senior maupun kelompok umur tampil di putaran final Piala Asia, sekaligus membuka peluang besar Indonesia untuk bersaing menuju Piala Dunia 2026 – sebuah perkembangan signifikan yang membuat namanya dihormati di tanah air. Dengan metode latihan modern dan disiplin tinggi, Shin dianggap sebagai fondasi dari kebangkitan sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Usai masa baktinya bersama Indonesia berakhir, Shin memilih kembali ke level klub dengan menerima tawaran melatih Ulsan HD. Namun, petualangannya di sana tidak berjalan mulus. Dalam sejumlah pertandingan awal, Ulsan di bawah komandonya hanya mampu meraih dua kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kekalahan. Catatan tersebut jauh dari ekspektasi klub yang terbiasa bersaing di papan atas Liga Korea.
Hasil kurang memuaskan ini memicu evaluasi besar terhadap posisi Shin di Ulsan. Meski begitu, reputasinya sebagai pelatih yang mampu membangun tim secara jangka panjang membuat banyak pihak menilai bahwa Shin hanya membutuhkan waktu untuk kembali menemukan ritme terbaiknya. Di tengah tekanan, namanya bahkan dikabarkan masuk radar beberapa tim lain, termasuk tim nasional, yang tertarik memanfaatkan pengalamannya.
Kini publik menantikan langkah berikutnya dari seorang Shin Tae-yong—apakah ia akan terus berjuang memperbaiki performa di Ulsan, atau menerima tantangan baru di tempat lain. Yang jelas, rekam jejaknya di Asia membuatnya tetap menjadi sosok yang diperhitungkan.
