Liverpool memulai laga pramusim mereka dengan nuansa haru saat menghadapi Preston North End di Deepdale Stadium, Minggu (13/7/2025) malam WIB. Laga ini menjadi momen penuh emosi karena merupakan pertandingan pertama The Reds sejak kepergian tragis Diogo Jota.
Darwin Nunez dan Cody Gakpo mencetak gol dalam kemenangan Liverpool dan mempersembahkannya secara khusus kepada Jota, yang meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di Spanyol utara pada 3 Juli lalu, bersama sang adik, André Silva. Kepergian Jota pada usia 28 tahun menyisakan luka mendalam bagi Liverpool dan dunia sepak bola.
Atmosfer Penghormatan yang Menggetarkan
Sebelum laga dimulai, kedua tim mengheningkan cipta untuk mengenang Jota dan André. Semua pemain mengenakan ban hitam di lengan, sementara Preston North End mencetak edisi khusus program pertandingan sebagai bentuk penghormatan.
Stadion Deepdale pun dipenuhi suasana mengharukan. Lagu kebanggaan Preston Can’t Help Falling in Love berpadu dengan You’ll Never Walk Alone dari Liverpool, menggema bersama kesedihan dan penghormatan yang tulus.
Anfield sendiri telah menjadi lautan bunga, syal, dan jersey sebagai bentuk penghormatan dari para fans terhadap pemain bernomor punggung 20 itu.
Gol, Selebrasi, dan Makna yang Dalam
Usai gol pembuka dari Conor Bradley, Darwin Nunez menggandakan keunggulan Liverpool setelah memanfaatkan kesalahan bek Preston, Jordan Storey. Namun, yang paling menyentuh adalah selebrasi Nunez: ia mengangkat tangan ke langit, menirukan gestur khas Jota—yang dijuluki celebration buaya—kemudian duduk di lapangan dalam keheningan simbolik.
Tak berhenti di situ, Nunez juga menirukan gaya selebrasi gaming Jota, sebagai penghormatan terhadap kecintaan mendiang pada dunia esports. Diketahui, Jota pernah terlibat aktif di LUNA Esports sebagai pemilik saham.
Tak mau ketinggalan, Cody Gakpo mencetak gol ketiga dan melakukan gestur serupa. Ia bertepuk tangan ala Nunez, lalu membentuk angka 20 dengan jarinya—sebuah simbol untuk mengenang Jota dan nomor punggung yang ia kenakan selama berseragam Liverpool.
Arne Slot: “Jota Selalu Jadi Dirinya Sendiri”
Manajer Liverpool, Arne Slot, mengakui bahwa laga ini sangat emosional bagi seluruh skuad.
“Tak ada yang terasa penting jika kita mengingat apa yang telah terjadi,” ujar Slot selepas laga.
“Tapi kami adalah klub sepak bola, kami tetap harus berlatih dan bermain, suka atau tidak.”
Slot menyebut bahwa semangat Jota tetap menjadi inspirasi, bukan hanya lewat permainannya, tapi juga kepribadiannya yang otentik.
“Jota selalu menjadi dirinya sendiri. Dia berbicara jujur kepada pelatih, pemain, dan staf. Jadi mari kita lakukan hal yang sama. Jika ingin tertawa, tertawalah. Jika ingin menangis, menangislah. Jangan pura-pura—itulah pelajaran dari Jota.”
Kenangan Abadi untuk Sosok yang Tak Terlupakan
Diogo Jota bukan hanya seorang penyerang andal, tapi juga sosok yang hangat dan dicintai banyak pihak. Dengan torehan 65 gol untuk Liverpool, ia telah mencatatkan sejarah di Anfield, bukan hanya di statistik, tetapi juga di hati para penggemar.
Melalui gol-gol dan gestur dari Darwin Nunez dan Cody Gakpo, semangat Jota terus hidup—sebuah pengingat bahwa You’ll Never Walk Alone bukan hanya nyanyian, melainkan janji bahwa siapa pun yang pernah menjadi bagian dari keluarga Liverpool akan selalu dikenang.