Manchester United mendapat kabar buruk setelah Benjamin Sesko mengalami cedera lutut dalam laga Premier League 2025/2026 kontra Tottenham Hotspur akhir pekan lalu.
Striker asal Slovenia itu harus ditarik keluar usai ditekel keras oleh Micky van de Ven, memaksa Setan Merah menuntaskan laga dengan sepuluh pemain.
Cedera tersebut menjadi pukulan berat bagi manajer Ruben Amorim. Pasalnya, Sesko baru saja menunjukkan performa menjanjikan dalam sistem permainan barunya. Kini, Amorim harus memutar otak mencari alternatif di lini depan jelang laga melawan Everton usai jeda internasional.
Situasi ini menempatkan Amorim pada dilema: apakah ia akan kembali memakai skema tanpa striker, memberi kesempatan kepada Joshua Zirkzee, atau mempercayakan posisi tersebut kepada remaja Chido Obi?
Berikut tiga opsi yang diyakini sedang dipertimbangkan sang pelatih.
1. Opsi Tanpa Striker
Pilihan paling realistis bagi Ruben Amorim adalah kembali menggunakan sistem tanpa penyerang murni — strategi yang sempat sukses saat menghadapi Liverpool dan Tottenham. Dalam skema ini, Matheus Cunha berperan sebagai false nine, sementara Mason Mount dan Bryan Mbeumo bergerak dinamis dari lini kedua.
Pendekatan ini membuat permainan United lebih fleksibel dan cair, meski efektivitas di depan gawang masih menjadi persoalan. Saat melawan Spurs, Cunha tampil aktif tetapi gagal memanfaatkan peluang.
Amorim kemungkinan tetap mempertahankan sistem ini, dengan beberapa penyesuaian untuk menutupi absennya Sesko sebagai target man.
2. Mempercayai Joshua Zirkzee
Joshua Zirkzee menjadi opsi paling alami jika Amorim ingin tetap memakai striker murni. Meski jarang tampil musim ini, penyerang asal Belanda tersebut memiliki teknik, mobilitas, dan visi bermain yang cukup baik untuk memimpin lini depan.
Sayangnya, Zirkzee tengah frustrasi karena minimnya menit bermain dan dikabarkan mempertimbangkan hengkang pada Januari.
Namun, cedera Sesko bisa menjadi peluang emas baginya untuk membuktikan diri. Musim lalu, Zirkzee sempat tampil menjanjikan di beberapa laga penting. Jika Amorim berani memberinya kepercayaan, ia bisa menjadi solusi jangka pendek yang efektif.
3. Panggung untuk Chido Obi
Nama terakhir yang masuk radar adalah Chido Obi. Striker berusia 17 tahun ini mencuri perhatian publik Old Trafford musim lalu ketika United dilanda krisis penyerang. Di level akademi, Obi dikenal memiliki insting gol tajam dan postur ideal untuk bersaing di Premier League.
Meski demikian, memainkan Obi sejak awal tentu berisiko. Amorim kemungkinan hanya akan menjadikannya opsi darurat atau pemain pengganti di babak kedua.
Namun jika Zirkzee belum siap dan sistem tanpa striker kembali buntu, panggung besar bisa menjadi ajang pembuktian bagi sang remaja.
