Jakarta – Nama wasit asal Jepang, Koji Takasaki, kembali menjadi sorotan setelah memimpin final Piala AFF U-23 2025 antara Indonesia dan Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno. Laga yang berakhir 0-1 untuk kemenangan Vietnam itu menyisakan kontroversi karena beberapa keputusan sang pengadil lapangan dianggap merugikan skuad Garuda.
Salah satu momen yang ramai dibahas adalah insiden sikutan Ly Duc Pham terhadap Rahmat Arjuna yang tidak berbuah hukuman tegas. Namun, ini bukan kali pertama Takasaki mendapat kritik dari publik sepak bola Indonesia.
Pada Piala AFF 2024 lalu, ia sempat mengeluarkan kartu merah langsung untuk bek muda Muhammad Ferarri saat melawan Filipina di Stadion Manahan. Keputusan itu membuat Indonesia bermain dengan 10 pemain dan akhirnya kalah 0-1, yang berujung pada kegagalan melaju ke semifinal. Banyak pihak menilai keputusan tersebut terlalu keras.
Kontroversi berlanjut di final Piala AFF U-23 2025. Menjelang akhir laga melawan Vietnam, tensi pertandingan memanas. Pelatih lawan sempat menghalangi lemparan ke dalam Robi Darwis dan diusir keluar lapangan, sementara pelatih kiper Indonesia, Damian Van Rensburg, juga diganjar kartu merah usai merespons provokasi lawan. Sejumlah keputusan lainnya juga dianggap tidak konsisten, menambah kekecewaan tuan rumah yang gagal meraih gelar di hadapan suporter sendiri.