Regulasi Baru! Super League Hanya Izinkan 7 Pemain Asing di Lapangan

Musim kompetisi Super League 2025/2026 akan menghadirkan perubahan signifikan dalam regulasi pemain asing. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, yang memastikan bahwa setiap klub hanya diperbolehkan menurunkan maksimal tujuh pemain asing dalam satu pertandingan.

I.League selaku operator resmi kompetisi sepak bola nasional memang tengah berupaya menyelaraskan kepentingan kompetisi domestik dengan program jangka panjang Timnas Indonesia. Salah satu upayanya diwujudkan lewat penyesuaian aturan mengenai kuota pemain asing yang bisa diturunkan oleh klub peserta.

Dalam penjelasannya, Ferry menyebut bahwa klub-klub tetap diperbolehkan merekrut hingga 11 pemain asing dalam satu musim. Namun, hanya 9 pemain asing yang bisa dimasukkan ke dalam daftar susunan pemain (DSP) di tiap laga, dan dari jumlah itu, hanya 7 yang boleh tampil bersamaan di atas lapangan.

Ya, kita sudah finalkan angka 7-9-11 itu. Artinya, 7 pemain asing bisa bermain, 9 ada di DSP, dan 11 bisa didaftarkan secara keseluruhan. Ini berlaku mulai musim depan,”.

Menurut Ferry, perubahan ini bukan keputusan yang diambil secara tiba-tiba. Ia menyebut proses kajian telah dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan kebutuhan klub dan arah pembangunan sepak bola nasional, khususnya dalam menyiapkan talenta untuk Timnas Indonesia.

Kalau kita lihat dari sisi pengembangan pemain nasional, kuota tujuh pemain asing di lapangan adalah angka yang lebih ideal. Ini memberikan ruang lebih banyak bagi pemain lokal untuk berkembang dan tampil di kompetisi tertinggi,”.

Lebih lanjut, Ferry juga menyebut bahwa aturan sebelumnya—yang mengizinkan 8 pemain asing tampil di lapangan—merupakan hasil kompromi dengan keinginan sejumlah klub yang mengedepankan persaingan kompetitif. Namun kini, fokus I.League lebih diarahkan pada keseimbangan antara kualitas liga dan kontribusi terhadap pembinaan pemain nasional.

“Memang sebelumnya banyak masukan dari klub agar bisa memakai 8 pemain asing, tapi pada akhirnya kita semua sepakat bahwa kebutuhan tim nasional harus menjadi prioritas utama,” .

Selain regulasi soal pemain asing, Ferry juga menegaskan bahwa aturan mengenai pemain muda atau U-23 tetap diberlakukan. Setiap klub diwajibkan untuk mendaftarkan minimal lima pemain yang lahir pada tahun 2003 atau sesudahnya. Ketentuan ini bertujuan untuk mendukung program regenerasi yang dijalankan oleh PSSI dan menjaga kesinambungan prestasi Timnas U-23 Indonesia.

“Untuk pemain U-23, tidak ada perubahan. Setiap tim wajib mendaftarkan minimal lima pemain muda sesuai kategori usia. Ini penting agar kompetisi tetap menjadi ruang pembinaan yang selaras dengan kebutuhan Timnas U-23,” pungkas Ferry.

Dengan diterapkannya regulasi baru ini, diharapkan klub-klub peserta Super League bisa lebih aktif memberi panggung bagi pemain lokal dan muda. Di sisi lain, penggunaan pemain asing yang tetap diizinkan secara selektif diharapkan tetap menjaga kualitas dan daya saing liga domestik di mata publik dan pencinta sepak bola nasional.

Mungkin Anda Menyukai