Adam Wharton menjadi salah satu nama yang masuk dalam radar utama Real Madrid menjelang bursa transfer musim panas 2026. Sejak kepergian Toni Kroos, Los Blancos memiliki kekosongan besar di lini tengah, khususnya pada peran gelandang pengontrol tempo. Situasi itu membuat klub bergerak cepat menyusun rencana perekrutan yang tepat untuk menjaga stabilitas permainan.
Proyek regenerasi skuad memang menjadi fokus utama Real Madrid pada 2026. Selain keraguan terkait masa depan David Alaba dan Antonio Rüdiger di lini belakang, sektor gelandang kini menjadi perhatian penting. Pelatih Xabi Alonso disebut menginginkan sosok gelandang bertahan dengan kemampuan mengatur ritme, distribusi presisi, dan kecerdasan taktik—karakter yang selama ini menjadi ciri khas Kroos.
Dalam konteks inilah, nama Adam Wharton muncul sebagai profil yang dinilai paling ideal. Penampilannya yang konsisten bersama Crystal Palace membuatnya menjadi target serius, terutama setelah Real Madrid gagal mendatangkan Martin Zubimendi pada musim panas sebelumnya.
Wharton Mengemuka sebagai Penerus Kroos
Real Madrid tampaknya tidak ingin menunda proyek pembaruan lini tengah. Wharton dinilai memiliki kemampuan menjaga sirkulasi bola dengan baik, didukung teknik mumpuni yang membuatnya mampu memberikan stabilitas dalam penguasaan permainan. Karakteristik tersebut sangat sesuai dengan filosofi Xabi Alonso yang mengutamakan kontrol, pressing terstruktur, dan transisi rapi.
Meski demikian, langkah Madrid untuk merekrut gelandang 21 tahun itu tidak akan mudah. Wharton diperkirakan memiliki banderol sangat tinggi dan hampir pasti tidak dilepas dengan harga di bawah £100 juta, atau sekitar Rp 2,2 triliun. Real Madrid pun menghadapi dilema, mengingat mereka cenderung berhati-hati dalam mengeluarkan dana besar setelah beberapa investasi strategis dalam dua musim terakhir.
Selain pertimbangan biaya, Real Madrid juga menyiapkan daftar alternatif bila negosiasi buntu. Klub tidak ingin terlalu bergantung pada satu nama di tengah persaingan transfer yang semakin kompetitif.
Ancaman dari Chelsea dan Taktik Negosiasi Los Blancos
Chelsea muncul sebagai ancaman paling serius setelah sejumlah laporan di Inggris menyebutkan bahwa mereka telah resmi ikut dalam perburuan Wharton menjelang musim panas 2026. The Blues membutuhkan gelandang baru, dan Wharton dipandang cocok dengan kebutuhan taktis mereka.
Persaingan ini berpotensi memicu adu tawar antara dua klub besar Eropa. Namun Real Madrid berada dalam posisi kurang menguntungkan karena mereka tidak berniat mengeluarkan dana yang terlalu besar jika harga melonjak akibat inflasi pasar. Situasi ini bisa dimanfaatkan Chelsea untuk melangkah lebih agresif.
Meski demikian, Real Madrid masih memiliki satu keunggulan utama: prestise dan sejarah klub. Los Blancos berulang kali mampu meyakinkan target utama mereka untuk menolak tawaran klub lain—sebuah daya tarik yang tetap kuat dalam upaya mengejar Wharton.
Dengan kebutuhan teknis yang mendesak dan proyek regenerasi yang terus berjalan, Real Madrid kini menghadapi keputusan strategis: berinvestasi besar demi menjaga kualitas lini tengah, atau mencari alternatif dengan risiko penurunan kualitas dalam jangka panjang. Waktu menjadi faktor penentu, dan seluruh dunia sepak bola kini menantikan bagaimana akhir dari perburuan gelandang muda Inggris ini.
