Rasmus Højlund Temukan Performa Terbaik di Napoli: Conte Jadi Kunci Kebangkitan

Jakarta – Striker asal Denmark, Rasmus Højlund, mulai menunjukkan performa menjanjikan bersama Napoli setelah masa sulit yang ia alami di Inggris. Kepindahannya ke Serie A di bawah arahan Antonio Conte sejauh ini membawa angin segar dalam perjalanan karier sang penyerang.

Højlund mencetak gol penting saat Napoli menang 2-1 atas Genoa akhir pekan lalu, yang menjadi salah satu bukti bahwa ia mulai menemukan kembali ketajamannya. Sebelumnya, pemain 22 tahun itu sudah pernah mencicipi atmosfer Serie A saat membela Atalanta, dan kini kembali tampil meyakinkan di tanah Italia.

Tantangan di MU dan Keputusan Pindah

Dalam wawancara bersama Radio Kiss Kiss Napoli, Højlund mengungkapkan bahwa keputusannya meninggalkan Manchester United merupakan langkah penting untuk perkembangan kariernya. Ia mengakui persaingan di lini depan MU semakin berat setelah kedatangan Benjamin Šeško, yang membuatnya kesulitan mendapatkan menit bermain reguler.

Pindah ke Napoli dipandang sebagai jalan keluar yang tepat. Selain mendapat kepercayaan dari pelatih, ia juga merasa berada di lingkungan yang mendukung perkembangannya sebagai penyerang utama.

Conte Bantu Kembalikan Kepercayaan Diri

Antonio Conte disebut Højlund sebagai sosok penting dalam kebangkitannya. “Conte adalah pelatih luar biasa,” ujarnya. Ia menilai pendekatan taktikal sang pelatih serta sistem permainan Napoli sangat cocok dengan karakternya sebagai striker.

Conte memainkan Højlund dalam formasi 4-1-4-1, yang memberinya ruang untuk beroperasi lebih leluasa di lini depan. Skema ini memaksimalkan dukungan dari lini kedua, memberi peluang lebih banyak bagi sang striker untuk mengeksekusi peluang.

Pelatih asal Italia tersebut memang dikenal piawai mengembangkan kemampuan penyerang-penyerangnya. Sebelumnya, ia sukses membantu Romelu Lukaku menemukan performa terbaiknya di Inter Milan, dan kini mulai melakukan hal serupa bersama Højlund.

Bangkit Setelah Menurun di Inggris

Højlund sempat tampil cukup baik di awal musimnya bersama Manchester United di bawah Erik ten Hag. Namun perubahan sistem permainan saat tim diasuh Ruben Amorim membuat perannya tak lagi maksimal. Pergantian taktik membuatnya kesulitan beradaptasi, dan performanya menurun secara signifikan.

Bersama Napoli, striker timnas Denmark ini sudah mencetak dua gol dari empat laga Serie A — setengah dari total golnya selama semusim di Premier League. Secara keseluruhan, ia mengoleksi empat gol dari enam pertandingan di semua kompetisi, termasuk dua gol di Liga Champions melawan Sporting CP.

Menariknya, Højlund menyatakan bahwa sistem atau formasi bukanlah hal utama baginya. “Saya hanya ingin bermain sebaik mungkin, apapun taktiknya,” ucapnya. Fokus utamanya kini adalah terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal untuk Napoli di bawah asuhan Conte.

Mungkin Anda Menyukai