Rafael Struick pernah jadi andalan utama lini depan Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong. Namun, sejak kursi pelatih diisi Patrick Kluivert, perannya merosot drastis—dari starter reguler menjadi penghangat bangku cadangan.
Di bawah STY, Struick tampil di berbagai posisi: false nine, second striker, hingga winger kiri. Meski minim gol, kontribusinya dalam sistem permainan agresif STY sangat vital. Ia rajin turun ke Timnas kelompok usia, menunjukkan totalitas dan loyalitas tinggi.
Namun, semua berubah sejak Kluivert mengambil alih. Dalam empat laga terakhir, Struick hanya dimainkan sekali (vs Australia, 45 menit). Selebihnya, ia tak masuk rencana utama. Kluivert lebih memilih Marselino, Oratmangoen, Egy, bahkan memberikan debut ke Beckham Putra.
Meski demikian, harapan belum sepenuhnya tertutup. Jika Struick mampu meningkatkan ketajaman dan beradaptasi dengan gaya Kluivert, peluang untuk comeback masih terbuka—asal ia konsisten bermain di level klub dan terus berkembang.