Pertahanan Goyah, Kebobolan Tinggi: Menelisik Masalah di Lini Belakang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jakarta – Timnas Indonesia sukses mencetak sejarah sebagai wakil pertama dari Asia Tenggara yang menembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pencapaian ini tentu patut dibanggakan, namun di balik keberhasilan itu, masih ada pekerjaan rumah yang perlu segera diselesaikan—terutama di sektor pertahanan.

Sepanjang fase ketiga, skuad Garuda tercatat kebobolan 20 gol dalam 10 pertandingan. Catatan ini menandakan adanya persoalan serius di lini belakang saat berhadapan dengan tim-tim kuat benua Asia.

Masalah utama terletak pada kurang solidnya koordinasi lini pertahanan, minimnya pengalaman menghadapi tekanan di level tinggi, serta tingginya angka pelanggaran yang kerap membuka ruang bagi lawan. Ketiga faktor ini menjadi penyebab dominan di balik banyaknya gol yang bersarang ke gawang Timnas Indonesia.

Kendati demikian, langkah maju ke babak keempat menjadi modal berharga untuk evaluasi menyeluruh. Dengan pembenahan yang tepat, terutama dalam hal struktur bertahan dan disiplin taktikal, Timnas Indonesia berpeluang tampil lebih kompetitif.

Pelatih kepala Patrick Kluivert turut menyadari hal tersebut. “Kami mengerti bahwa sektor pertahanan masih butuh perbaikan. Saat menghadapi tim-tim besar, kesalahan sekecil apa pun bisa berujung gol. Saat ini kami terus fokus memperbaiki koordinasi dan kedisiplinan di lini belakang agar tampil lebih tangguh di fase berikutnya,” ujarnya.

Babak keempat akan menjadi panggung ujian sesungguhnya bagi skuad Garuda. Dan jika mampu memperbaiki kekurangan yang ada, bukan tidak mungkin impian untuk melangkah ke putaran final Piala Dunia semakin mendekati kenyataan.

 

Mungkin Anda Menyukai