Jakarta – Persik Kediri meluncurkan jersey ketiga untuk kompetisi BRI Super League 2025/2026. Kostum anyar ini tampil unik dengan dominasi warna merah muda yang dipadukan dengan motif tenun ikat Bandar Kidul, salah satu warisan budaya khas Kota Kediri.
Tenun ikat dari kawasan Bandar Kidul sudah puluhan tahun dikenal luas, bahkan menembus pasar nasional hingga internasional. Motif wastra yang khas memberikan kesan kuat, tegas, sekaligus elegan pada desain jersey yang musim ini bakal dikenakan oleh Ezra Walian dan rekan-rekan setimnya.
Identitas Lokal dalam Balutan Modern
Persik sebelumnya sudah memiliki jersey utama berwarna ungu dan kostum tandang putih. Kehadiran jersey ketiga ini menegaskan komitmen klub untuk terus mengangkat kearifan lokal. Menurut manajemen, penggunaan motif tenun ikat bukan sekadar ornamen, melainkan simbol ketelitian, keteguhan, serta semangat para perajin yang menjaga tradisi secara turun-temurun.
Dengan menyatukan unsur budaya ke dalam desain modern, Persik ingin menunjukkan bahwa modernitas tidak harus meninggalkan akar lokal, justru memperkuat identitas klub dan kota.
Detail Desain Jersey
Jersey karya apparel DRX ini dihiasi aksen garis merah marun tipis di bagian kerah dan ujung lengan. Logo klub berbentuk perisai dengan dua bintang—penanda dua gelar juara Liga Indonesia—terpampang di dada kiri.
Menariknya, seluruh logo sponsor juga dibuat senada agar tidak merusak kesan elegan. Secara keseluruhan, desain ini memadukan tradisi, identitas klub, dan modernitas, sekaligus menjadi wujud nyata dukungan Persik untuk melestarikan budaya Kediri melalui sepak bola