Manchester United kembali menjadi sorotan usai tersingkir secara mengejutkan dari ajang Piala Carabao. Setan Merah harus angkat koper setelah kalah dari tim kasta keempat, Grimsby Town, hasil yang meninggalkan kekecewaan mendalam bagi manajer Ruben Amorim.
Dalam konferensi pers terbaru, pelatih asal Portugal itu secara terbuka mengakui frustrasi yang ia alami. Amorim bahkan menyebut sempat terpikir untuk meninggalkan kursinya di Old Trafford.
Kondisi United saat ini memang jauh dari stabil. Performa yang naik-turun disertai tekanan besar dari publik membuat Amorim harus cepat beradaptasi dengan kerasnya tuntutan di klub raksasa Premier League tersebut.
Amorim Ungkap Pergulatan Emosional
Lebih dari sekadar soal hasil pertandingan, Amorim juga menyinggung hubungannya dengan para pemain. Ia mengaku sering berada dalam dilema yang menambah tekanan di ruang ganti.
“Terkadang saya ingin berhenti. Terkadang saya ingin berada di sini selama 20 tahun. Kadang saya senang bersama para pemain, kadang saya tidak ingin bersama mereka. Jadi, saya tahu ada hal-hal yang harus diperbaiki,” ujar Amorim dengan nada jujur.
Ia menegaskan bahwa ekspresi emosional itu adalah bagian dari karakternya sebagai pelatih. Amorim bahkan tak ragu menyebut terkadang bisa membenci pemainnya sendiri.
“Terkadang saya membenci pemain saya, terkadang saya mencintai mereka, terkadang saya ingin membela mereka. Begitulah cara saya bekerja dan saya akan tetap seperti itu,” tambahnya.
Situasi Kobbie Mainoo Jadi Sorotan
Selain membicarakan emosinya, Amorim juga menyinggung kondisi gelandang muda Kobbie Mainoo. Sang pemain disebut frustrasi karena belum mendapat kesempatan tampil musim ini, bahkan muncul rumor ia ingin meninggalkan klub.
“Sampai ada keputusan resmi, saya tidak bisa bicara banyak. Tapi saya ingin Kobbie bertahan. Ia harus berjuang untuk tempatnya. Kami membutuhkannya. Saya mengerti para pemain yang tidak bermain merasa kecewa, tapi kami semua harus berjuang setiap pekan,” tegas Amorim.
Mainoo sendiri dikabarkan sudah meminta opsi pindah, bukan secara permanen, melainkan melalui peminjaman agar bisa mendapatkan menit bermain reguler.