Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi dijatuhi sanksi oleh FIFA terkait dugaan manipulasi dokumen. Menanggapi hal tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, menegaskan bahwa pemerintah mendukung penuh langkah banding yang diajukan FAM.
Melalui unggahan di media sosial, Hannah menyatakan bahwa keputusan FIFA menjadi perhatian serius pemerintah. Ia menekankan bahwa proses banding harus ditempuh secara menyeluruh sesuai aturan internasional.
“Kementerian Pemuda dan Olahraga memandang serius keputusan FIFA serta hak FAM untuk mengajukan banding,” tulis Hannah.
“Prioritas sekarang adalah bagi FAM untuk melengkapi proses banding hingga selesai sepenuhnya.”
Ia menambahkan, dampak kasus ini tidak hanya menimpa tujuh pemain yang terlibat, tetapi juga berimbas langsung pada tim nasional. “Oleh itu, semua pihak perlu memastikan proses ini dijalankan dengan penuh integritas dan keterbukaan demi nama baik Malaysia,” lanjutnya.
Proses Sesuai Aturan
Hannah mengingatkan bahwa banding harus dijalankan sesuai prosedur agar kepastian hukum yang adil bisa dicapai. Ia juga menyampaikan simpati kepada para pendukung Harimau Malaya yang kecewa atas keputusan FIFA.
“Sama seperti ribuan penggemar Harimau Malaya di luar sana, saya juga merasa sedih dan marah membaca keputusan FIFA,” tulisnya lagi. “Jangan terburu-buru, biarkan proses banding diselesaikan terlebih dahulu, baru kita melanjutkan dari sana.”
Komitmen Menjaga Hak Atlet
Hannah meminta publik bersabar menunggu hasil akhir banding. Ia menegaskan pemerintah tetap berkomitmen menjaga hak dan kesejahteraan atlet Malaysia di semua cabang olahraga.
“Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, saya berkomitmen untuk melindungi hak setiap atlet Malaysia, apakah nama Anda Azizul, Pearly, Thinah, Pandelela, Gabriel, atau Rodrigo,” tegasnya.
Hukuman FIFA untuk Malaysia
Sebelumnya, FIFA menjatuhkan hukuman kepada FAM dan tujuh pemain keturunan karena melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA. FAM dinilai bersalah atas pemalsuan serta manipulasi dokumen.
Ketujuh pemain tersebut adalah Gabriel Palmero, Facundo Garcés, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, João Figueiredo, Jon Irazabal, dan Héctor Hevel. Mereka dijatuhi sanksi larangan bermain selama 12 bulan serta denda 2.000 franc Swiss (sekitar Rp41 juta).
Selain itu, FAM juga dikenai denda 350 ribu franc Swiss atau sekitar Rp7,3 miliar.
