Jakarta – Mason Mount mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kariernya bersama Manchester United di bawah asuhan pelatih anyar, Ruben Amorim. Setelah masa-masa sulit sejak direkrut pada Juli 2023, gelandang asal Inggris itu kini mulai mendapat kepercayaan lebih besar di skuad utama.
Ketika pertama kali bergabung, Mount diharapkan bisa menjadi bagian penting dari sistem permainan Erik ten Hag. Namun, berbagai masalah, terutama cedera, membuat performanya tak kunjung stabil. Dalam periode sekitar 15 bulan di bawah Ten Hag, ia hanya memulai tujuh pertandingan sebagai starter.
Namun situasi mulai berubah sejak kedatangan Amorim. Pelatih asal Portugal itu memberi Mount lebih banyak menit bermain di Liga Inggris, dan sejauh ini sang gelandang telah mencatat enam penampilan, termasuk mencetak gol dalam laga melawan Sunderland di Old Trafford.
Masih Dibayangi Cedera
Meski tampil menjanjikan dan berhasil menyumbang gol, Amorim masih sangat berhati-hati dalam mengelola waktu bermain Mount. Dalam laga kontra Sunderland, ia ditarik keluar di menit ke-66, sesuai batas waktu maksimal yang disarankan tim medis untuk menghindari risiko cedera kambuhan.
Manajer United menyadari pentingnya menjaga kebugaran Mount, terutama mengingat jadwal padat yang menanti usai jeda internasional. Setan Merah dijadwalkan menghadapi sederet lawan tangguh seperti Liverpool, Brighton, Nottingham Forest, hingga Tottenham Hotspur – rangkaian pertandingan yang bisa sangat memengaruhi posisi Amorim sebagai manajer.
Etos Kerja Jadi Panutan
Salah satu alasan Mount kembali mendapatkan tempat adalah sikap profesionalnya. Amorim dikabarkan sangat menghargai dedikasi sang pemain, yang tetap menjalani latihan fisik selama masa pemulihan ketika sebagian rekan setimnya tengah menikmati waktu libur atau bertugas bersama tim nasional.
Mount bahkan disebut sering menjadi pemain terakhir yang meninggalkan pusat latihan Carrington, karena konsistensinya dalam menjalani terapi pemulihan dan rutinitas pendinginan seperti berendam dalam es.
Dengan pengalamannya bermain dalam skema 3-4-3 saat masih membela Chelsea di bawah Thomas Tuchel, Mount juga membantu rekan-rekannya memahami sistem taktik yang diterapkan Amorim. Di atas lapangan, ia menunjukkan kontribusi penting tidak hanya dalam serangan, tetapi juga dalam fase bertahan – aktif menekan, menutup ruang, dan membantu lini tengah menjaga keseimbangan permainan.
