Mantan Kapten Persija Harap Kehadiran Pemain Diaspora Bawa Dampak Positif untuk BRI Super League

Mantan kapten Persija Jakarta dan eks pemain Timnas Indonesia, Aris Indarto, menyampaikan harapannya terkait gelombang pemain diaspora yang mulai meramaikan kompetisi domestik menjelang BRI Super League 2025/2026.

Sejumlah nama pemain keturunan Indonesia memilih melanjutkan karier di tanah leluhur, membawa harapan baru bagi peningkatan kualitas liga dan pengembangan pemain lokal.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah Jordi Amat, bek senior Timnas Indonesia yang bergabung dengan Persija Jakarta setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Johor Darul Ta’zim (Malaysia). Di lini belakang Persija, Amat akan berduet dengan rekan setimnya di Timnas, Rizky Ridho.

Struick dan Raven Gabung Klub Kandidat Juara

Selain Amat, dua pilar Timnas lainnya juga memilih berkarier di Tanah Air. Rafael Struick resmi bergabung dengan Dewa United, sementara striker muda Jens Raven meneken kontrak jangka panjang bersama Bali United hingga 30 Juni 2028.

Setelah menyudahi masa kontraknya dengan Brisbane Roar di Australia, Struick sempat mencoba bertahan di Eropa. Namun akhirnya, pemain berusia 22 tahun itu menerima pinangan Dewa United—klub yang kerap memberi kejutan dalam beberapa musim terakhir.

Sementara Raven, yang sebelumnya bermain untuk FC Dordrecht U21, datang dengan ambisi besar membuktikan diri di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Di usianya yang masih 19 tahun, ia digadang-gadang menjadi prospek jangka panjang di lini depan.

Pemain Diaspora Harus Jadi Inspirasi

Melalui wawancaranya di kanal YouTube Sport Cast Nusantara TV, Aris Indarto menegaskan bahwa kehadiran pemain diaspora bisa membawa perubahan positif—selama mereka mampu berbagi pengalaman dan menjaga performa.

“Kalau mereka bisa menularkan kualitas yang dimiliki kepada pemain lokal, itu akan sangat berdampak baik pada perkembangan kompetisi kita,” ujar Aris.

Ia berharap pemain-pemain muda, khususnya dari akademi usia dini, bisa menjadikan diaspora seperti Jordi Amat sebagai panutan.

“Mereka bisa jadi contoh bahwa adik-adik kita juga harus punya mimpi dan tujuan mencapai level seperti itu,” tambahnya.

Peringatan: Jangan Terbawa Level Liga

Namun demikian, Aris juga memberikan catatan penting. Ia berharap para pemain diaspora tidak justru menurun performanya karena menyesuaikan dengan level kompetisi yang masih berkembang.

“Jangan sampai mereka malah terbawa dengan gaya main atau kualitas yang, mohon maaf, di bawah mereka. Harusnya mereka justru mengangkat standar dan jadi motivasi bagi pemain lokal,” tutupnya.

Mungkin Anda Menyukai