Meski usianya telah menginjak 40 tahun, Luka Modric terus membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Sejak bergabung dengan AC Milan pada awal musim 2025/2026, maestro asal Kroasia itu menjadi figur sentral di lini tengah Rossoneri.
Dengan pengalaman, visi bermain, dan kepemimpinan yang luar biasa, Modric menghadirkan keseimbangan baru yang membantu kebangkitan Milan setelah musim sebelumnya terpuruk di papan tengah.
Di bawah asuhan Massimiliano Allegri, pengaruh Modric terasa instan. Permainan Milan kini tampil lebih tenang, terstruktur, dan efisien—dengan sang veteran bertindak sebagai pengatur ritme di setiap serangan.
Tak hanya menjadi pemimpin di lapangan, Modric juga menjadi inspirasi bagi para pemain muda. Kiprahnya di usia senja membuat publik sepak bola kembali kagum pada dedikasi dan kualitasnya yang tak lekang oleh waktu.
Namun, di balik kesuksesannya di Italia, Modric ternyata sudah menyiapkan rencana besar untuk masa depan.
Kontraknya bersama Milan berdurasi satu tahun dengan opsi perpanjangan, dan menurut laporan Defensa Central, legenda Kroasia itu membuka peluang untuk kembali ke Real Madrid.
Kembali ke Madrid Usai Piala Dunia
Menurut laporan tersebut, Modric berencana meninggalkan Milan setelah Piala Dunia, meski memiliki opsi untuk bertahan satu musim lagi. Hingga kini, belum ada keputusan final mengenai masa depannya di San Siro.
Dengan performanya yang masih stabil di Serie A, Modric jelas masih layak bersaing di level tertinggi. Namun, sang gelandang tampaknya mulai memikirkan langkah berikut setelah kariernya di lapangan usai.
Ia disebut tidak ingin menunggu terlalu lama untuk menerima tawaran Florentino Pérez—presiden Real Madrid—untuk kembali ke klub, entah sebagai duta besar atau pelatih.
Modric juga berencana mengambil cuti selama satu tahun untuk menghabiskan waktu bersama keluarga setelah meninggalkan Milan, sebelum akhirnya kembali ke ibu kota Spanyol.
Bagi Modric, tawaran dari Madrid ini merupakan panggilan emosional yang sulit ditolak.
Meniti Karier Baru di Akademi Real Madrid
Setelah masa istirahatnya selesai, Modric berencana menapaki babak baru dalam dunia sepak bola. Ia akan mengikuti kursus kepelatihan agar dapat bekerja di akademi muda Real Madrid—sebuah tantangan yang disebut sangat memotivasinya.
Untuk saat ini, Modric masih menikmati perannya bersama Milan. Mantan pemain Tottenham Hotspur itu bahagia di Italia, dan Milan pun sangat menghargai kontribusinya.
Meski sudah berusia 40 tahun, Modric tetap tampil dengan semangat dan profesionalisme tinggi—contoh nyata dedikasi seorang legenda sejati.
Entah kapan ia akan benar-benar menggantung sepatu, satu hal pasti: Luka Modric adalah legenda yang tak tergantikan.
