Keputusan Tinggalkan PSG
Kylian Mbappé memulai babak baru bersama Real Madrid setelah meninggalkan PSG pada musim panas 2024. Keputusan ini dianggap berisiko karena PSG lebih dekat dengan gelar Liga Champions, namun Mbappé memilih mengikuti impian masa kecilnya. Sang ibu sekaligus agen, Fayza Lamari, mengungkap bahwa anaknya ingin memulai dari nol di klub idamannya meski harus menghadapi sorotan publik yang begitu besar.
Inspirasi dari Zidane dan Ronaldo
Sejak kecil, Mbappé tumbuh dengan mengidolakan Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo. Ia bahkan pernah berseloroh bahwa dirinya “orang Portugis” hanya karena ingin mendukung idolanya. Kekaguman ini membentuk mimpi besarnya untuk suatu hari berseragam Real Madrid. Lamari mengenang momen emosional saat putranya berusia 14 tahun dan bertemu Zidane, hingga bertekad tak mencuci jaket yang disentuh sang legenda.
Popularitas dan Tekanan Hidup
Di balik gemerlap panggung sepak bola, popularitas membawa beban berat. Lamari menegaskan bahwa dirinya lebih bangga dengan pribadi Mbappé ketimbang pencapaiannya sebagai pemain. Ia tak menutup mata ada masa ketika putranya sempat arogan, namun sebagai ibu, ia selalu mengingatkan agar tetap membumi. Hidup dalam sorotan publik, kata Lamari, membuat keluarga ikut merasakan kerasnya ekspektasi dan penilaian dunia sepak bola modern.