Ketika Sang Profesor Turun Gunung: Arsène Wenger Peringatkan Arteta Soal Bahaya AI di Arsenal

Legenda Arsenal, Arsène Wenger, mengirimkan peringatan kepada Mikel Arteta terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam proses kepelatihan.
Mantan manajer berjuluk The Professor itu khawatir Arteta — yang juga mantan kaptennya di Arsenal — menjadi terlalu bergantung pada teknologi tersebut.

Pernyataan Wenger muncul di tengah performa impresif Arsenal yang sedang kokoh di puncak klasemen Premier League, unggul empat poin atas Manchester City jelang jeda internasional.
The Gunners mencatat 14 laga tak terkalahkan, termasuk delapan pertandingan beruntun tanpa kebobolan, sebelum akhirnya ditahan Sunderland.

Diskusi tentang AI ini mencuat setelah Arteta secara terbuka mengonfirmasi bahwa ia menggunakan teknologi kecerdasan buatan dalam persiapan tim — sesuatu yang membuat dunia sepak bola penasaran sekaligus terkejut.


Arteta Akui Gunakan AI: “Ini Alat yang Sangat Kuat”

Menjelang laga melawan Sunderland, Arteta membuat kehebohan ketika mengakui bahwa ia berkonsultasi dengan AI untuk membantu analisis dan perencanaan taktik tim.

“Ini adalah alat yang sangat kuat — asalkan digunakan dengan benar dan dengan pertanyaan yang tepat,” ujar Arteta.
“Teknologi ini sudah digunakan dalam berbagai bidang untuk membantu organisasi dan tim berkembang.”

Arteta menilai bahwa AI bukan sekadar alat statistik, tetapi mitra analisis yang dapat membantu staf pelatih memahami performa tim secara lebih mendalam.

“Teknologi ini akan terus berkembang dan memberi kami banyak wawasan baru,” tambahnya.
“Kami menggunakannya untuk mengevaluasi diri, memahami apa yang kami lakukan, dan mencari cara untuk menjadi lebih baik.”


Wenger: AI Memang Hebat, Tapi Jangan Jadi Tuan

Arsène Wenger, yang kini menjabat di FIFA’s Global Football Development, menyambut perkembangan teknologi ini dengan apresiasi sekaligus kewaspadaan.

Ia mengakui AI punya potensi besar dalam membantu pengambilan keputusan di dunia sepak bola.

“AI memiliki kualitas luar biasa — ia bisa menganalisis jutaan situasi berbeda dan memberi Anda jawaban hanya dalam hitungan detik,” kata Wenger.
“Hal itu tentu dapat membantu pelatih membuat keputusan yang lebih baik.”

Namun, sang Profesor tetap menekankan satu hal penting: AI harus menjadi alat bantu, bukan pengendali.

“AI bisa saja memberikan satu kesimpulan, tapi kepribadian dan intuisi pelatih bisa berkata lain,” ujarnya tegas.
“Selama manusia tetap memegang kendali dan memiliki otoritas dalam mengambil keputusan, tidak ada masalah. Yang berbahaya adalah ketika sains dan data mulai mendominasi keputusan itu sendiri.”


Pesan dari Sang Mentor

Pernyataan Wenger ini seolah menjadi pesan langsung dari mentor kepada muridnya.
Ia mengingatkan Arteta agar tidak kehilangan sentuhan manusiawi yang dulu menjadi ciri khas Arsenal di bawah asuhannya — permainan dengan visi, intuisi, dan kreativitas.

Sementara Arteta terus memimpin generasi baru Arsenal dengan pendekatan modern dan berbasis data, Wenger mengingatkan bahwa jiwa sepak bola tetap tidak bisa digantikan oleh algoritma.

Mungkin Anda Menyukai