Kalah dari Madura United di BRI Super League, Pelatih Persijap Soroti Insiden Kartu Merah

Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, mengaku kecewa dengan hasil yang diraih timnya saat bertandang ke markas Madura United pada laga pekan ke-12 BRI Super League 2025/2026.

Pertandingan di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Minggu (9/11/2025) malam WIB, berakhir dengan kekalahan Persijap 1-2. Laskar Kalinyamat sempat unggul lebih dulu pada menit kedua melalui gol Indra Arya Wiguna. Sayangnya, karena kalah jumlah pemain, mereka kebobolan dua gol melalui Jorge Mendonca (45+5’) dan Aji Kusuma (90+3’).

Dalam laga ini, Persijap harus kehilangan dua pemain karena kartu merah: Dicky Kurniawan (33’) dan Zahran Rizki Alamsah (90+5’). Sementara itu, Madura United juga mendapat kartu merah untuk Taufik Hidayat (61’).


Ogah Komentari Wasit, Fokus ke Pembelajaran Pemain Muda

Menanggapi kartu merah yang diterima anak asuhnya, Mario Lemos memilih tidak menyinggung keputusan wasit. Ia lebih menekankan pentingnya pengalaman bagi para pemain muda.

“Saya tidak akan berbicara soal wasit. Ini tanggung jawab saya sebagai pelatih. Memang saya tidak bisa melihat tayangan ulang gol lawan, jadi saya tidak tahu persis,” ujarnya.

“Yang jelas, kami harus belajar dari laga ini. Banyak pemain muda di tim ini, termasuk Dicky dan Zahran, yang baru pertama kali bermain di kasta tertinggi. Mereka harus memetik pelajaran dari kesalahan ini,” tambahnya.


Kalah Jumlah Pemain Jadi Tantangan Besar

Pelatih asal Portugal itu mengakui bahwa kartu merah Dicky di babak pertama menjadi salah satu kendala utama bagi timnya untuk menahan Madura United. Meski demikian, ia tetap memuji perjuangan anak asuhnya.

“Bermain dengan 10 pemain bukan hal baru bagi kami. Melawan Madura United, tujuan kami adalah bertahan dan berusaha setidaknya mendapatkan satu poin. Para pemain sudah berjuang maksimal,” katanya.


Pemain Asing Soroti Faktor Ketidakberuntungan

Sementara itu, pemain asing Persijap, Carlos Franca, menyoroti faktor ketidakberuntungan timnya. Ia menilai kartu merah kembali menjadi penghambat utama performa Persijap.

“Kami memulai pertandingan dengan baik, tapi kartu merah membuat kami sulit bermain optimal. Kami merasa kurang beruntung sehingga hasil ini sulit dihindari,” ujarnya.

Mungkin Anda Menyukai