Jose Mourinho kembali menjadi pusat perhatian, kali ini bukan karena prestasi, melainkan skandal besar yang mengguncang dunia sepak bola Turki.

 Pelatih Fenerbahce tersebut terseret dalam kontroversi menyusul bocornya pesan-pesan internal yang menuding adanya upaya sistematis dari pejabat tinggi untuk menjatuhkannya.

Awalnya, kontroversi bermula dari kritik pedas Mourinho terhadap performa wasit usai laga kontra Galatasaray. Namun, situasi kian memanas setelah pesan pribadi yang diduga berasal dari anggota Komite Disiplin Federasi Sepak Bola Turki (TFF) tersebar ke publik.

Isi Pesan Bocor Picu Gejolak Besar

Dalam pesan tersebut, terungkap adanya dorongan internal untuk “membuat Mourinho membayar” atas komentar-komentarnya yang dianggap melecehkan wasit. Sosok Mourinho dituding terlalu dilindungi dan harus dijatuhi hukuman tegas.

“Kami telah mengajukan permohonan resmi ke TFF terkait bocoran korespondensi yang menyebut Mourinho secara personal,” ungkap juru bicara Fenerbahce.

“Pesan tersebut mencerminkan mentalitas penuh kebencian dan tidak profesional yang tidak seharusnya ada dalam sepak bola Turki,” lanjutnya.

Mourinho Dihukum, Tapi Melawan Balik

TFF kemudian menjatuhkan sanksi larangan mendampingi tim sebanyak empat pertandingan dan denda sebesar £35 ribu kepada Mourinho. Hal ini menyusul komentarnya yang menyebut sepak bola Turki “kacau” dan menyindir wasit sebagai “beraroma tidak sedap.”

Namun, Mourinho tidak tinggal diam. Ia melayangkan gugatan hukum terhadap Galatasaray atas tuduhan rasisme, setelah komentarnya tentang bangku cadangan lawan yang “melompat-lompat seperti monyet” disalahartikan secara rasial.

“Saya akan menempuh jalur hukum terhadap Galatasaray. Pernyataan saya dipelintir dan disalahartikan secara jahat,” tegas Mourinho.

Komite Disiplin Mundur Massal

Skandal ini berdampak langsung terhadap struktur federasi. Presiden Komite Disiplin Profesional, Celal Nuri Demirturk, bersama seluruh anggotanya, mengundurkan diri. Keputusan ini diambil setelah tekanan publik dan kecaman keras dari klub-klub besar, termasuk Fenerbahce.

“Jika tuduhan dalam pesan tersebut benar, maka netralitas komite telah hancur dan kredibilitas federasi tercoreng,” kata Sekjen Fenerbahce, Burak Kizilhan.

“Individu yang seharusnya menjunjung keadilan justru terlibat dalam narasi penuh kebencian. Ini membuat makna ‘disiplin’ di sepak bola kita menjadi omong kosong,” tambahnya.

Sepak Bola Turki di Persimpangan Jalan

Kisruh yang melibatkan nama besar seperti Jose Mourinho bukan hanya mencoreng nama baik liga, tapi juga mempertaruhkan kredibilitas sepak bola Turki di mata internasional. Dengan mundurnya komite kunci dan tekanan dari klub-klub, TFF kini menghadapi krisis kepercayaan besar.

Mungkin Anda Menyukai