Jakarta – Penyerang senior asal Inggris, Jamie Vardy, menolak anggapan bahwa masa keemasannya sudah berakhir. Di usia 38 tahun, ia menegaskan masih memiliki semangat serta kemampuan untuk bersaing di level tertinggi sepak bola.
“Banyak orang meragukan saya, tapi justru itu yang memotivasi saya untuk membuktikan sebaliknya,” ujar Vardy.
Usai mengakhiri perjalanan panjang selama 13 tahun bersama Leicester City, Vardy memulai babak baru dengan bergabung ke klub promosi Serie A, Cremonense, pada bursa transfer musim panas 2025.
Dari Buruh Pabrik hingga Ikon Leicester City
Perjalanan Vardy di dunia sepak bola penuh cerita inspiratif. Sebelum dikenal luas, ia sempat merumput di liga non-profesional sambil bekerja sebagai buruh pabrik. Namun kerja keras dan ketekunannya akhirnya berbuah manis.
Puncak kariernya datang pada musim 2015/2016 saat Leicester City mengejutkan dunia dengan menjuarai Premier League. Vardy yang baru dua musim tampil di kasta tertinggi, langsung mencatat 24 gol dan menjadi salah satu kunci sukses “dongeng” The Foxes.
Usia Hanya Angka
Kini, dengan pengalaman panjang, Vardy merasa fisiknya masih mumpuni untuk tampil kompetitif.
“Selama kaki saya masih bisa bergerak normal dan terasa bugar, saya akan terus bermain,” katanya menegaskan.
Misi Baru di Italia
Vardy mengungkapkan bahwa sosok pelatih Cremonense menjadi alasan kuat dirinya menerima pinangan klub asal Italia tersebut. Ia merasa dihargai dan dibutuhkan, sehingga tak ragu untuk menerima tantangan baru.
“Rasanya luar biasa ketika seorang pelatih benar-benar menunjukkan bahwa ia menginginkan Anda,” ucapnya.
Vardy juga menegaskan bahwa target utamanya adalah membantu Cremonense bertahan di Serie A dengan fokus laga demi laga.
“Sepak bola itu 11 lawan 11, siapa pun bisa menang. Yang terpenting kami bekerja keras di latihan dan siap setiap kali bertanding,” tuturnya.