Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, menjelaskan alasan di balik kedatangan Thom Haye dan Federico Barba.
Kedua pemain tersebut menjadi amunisi baru Persib untuk mengarungi Super League 2025/2026. Kehadiran mereka dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat kedalaman skuad, khususnya di sektor gelandang dan bek.
Padahal, Persib sudah memiliki deretan gelandang berkualitas seperti Alfeandra Dewangga, Frans Putros, dan Marc Klok. Namun, Adhitia menegaskan bahwa Haye membawa kualitas berbeda berkat pengalaman panjangnya di Eropa.
Selain itu, gelandang keturunan Indonesia-Belanda tersebut juga merupakan pemain andalan timnas Indonesia.
“Haye adalah metronom di tim nasional. Kami butuh kedalaman skuad yang cukup kuat untuk bisa bersaing di dua kompetisi, yakni Super League dan ACL 2 2025/2026,” kata Adhitia,
Menurutnya, tampil di ajang Asia menuntut Persib memiliki skuad dengan kualitas merata. Dengan begitu, pelatih Bojan Hodak bisa memiliki banyak pilihan strategi tanpa mengurangi kekuatan tim utama.
“Kami ingin menjaga performa, baik di Super League maupun ACL. Jadi, kedalaman skuad yang seimbang dan sama-sama berkualitas sangat penting,” lanjutnya.
Sementara itu, perekrutan Federico Barba juga merupakan rekomendasi langsung dari pelatih. Kehadiran eks pemain FC Sion itu diharapkan dapat mengembalikan Frans Putros ke posisi aslinya sebagai gelandang bertahan atau bek kanan. Sebelumnya, Putros lebih sering dimainkan sebagai bek tengah dan dinilai kurang maksimal.
“Untuk Barba, ini memang kebutuhan dari pelatih. Dengan kehadirannya, Putros bisa lebih leluasa bermain sebagai DMF atau bek kanan. Selain itu, ada kemungkinan kami mencoba formasi tiga bek,” jelas Adhitia.
Menurutnya, kombinasi Haye dan Barba bukan hanya menambah kedalaman skuad, tetapi juga membuka peluang variasi taktik baru bagi Persib.
“Barba bisa bermain di kiri atau masuk dalam formasi tiga bek. Jadi, dengan kedatangan Barba dan Haye, kami ingin menciptakan dinamika baru dalam tim,” tutupnya.