Jakarta — Manchester City harus menerima kekalahan tipis 0-1 dari Aston Villa pada laga Premier League, Minggu (26/10/2025) malam WIB. Kekalahan ini sekaligus menghentikan rekor 12 pertandingan beruntun Erling Haaland selalu mencetak gol.
Haaland terlihat frustrasi di penghujung pertandingan, seolah mencerminkan performa mengecewakan seluruh tim. Catatan sembilan laga tanpa kekalahan pun sirna, dan absennya gol dari sang ujung tombak membuat City tampil tumpul tanpa solusi. Tak satu pun rekan setimnya mampu menutupi ketajaman yang hilang.
Lebih parah lagi, kritik justru datang dari internal tim sendiri. Kapten Bernardo Silva menyoroti buruknya intensitas permainan The Citizens sepanjang laga.
Haaland Kehilangan Sentuhan di Villa Park
Erling Haaland sebenarnya sempat mendapat beberapa peluang berbahaya, namun semuanya digagalkan oleh kiper Aston Villa, Emiliano Martinez.
Tendangan rendahnya di babak pertama mampu ditepis, dan sundulannya di babak kedua juga dimentahkan dengan gemilang.
Menjelang akhir laga, Haaland sempat membobol gawang Villa, tetapi gol itu dianulir karena posisi offside. Momen menabrak tiang gawang di menit akhir menjadi simbol malam yang pahit baginya—ia meninggalkan lapangan dengan wajah lesu.
Ketergantungan City Terbongkar
Kekalahan ini menyingkap satu masalah besar: betapa bergantungnya City pada Haaland. Statistik musim ini menggambarkan ironi tersebut.
Haaland masih memimpin daftar top skor Premier League dengan 11 gol. Namun, di luar dirinya, hampir tak ada pemain City yang produktif.
Ironisnya, pemain dengan “kontribusi gol terbanyak kedua” untuk City justru adalah bek lawan—Maxime Estève dari Burnley—yang mencetak dua gol bunuh diri ketika menghadapi mereka di Etihad.
Sementara itu, lini tengah dan sayap City seperti Phil Foden, Tijjani Reijnders, Matheus Nunes, hingga Rayan Cherki baru mampu mencetak satu gol sejauh ini.
Guardiola Serukan Perubahan
Pelatih Pep Guardiola mengakui secara terbuka bahwa timnya memiliki masalah di lini depan. Ia menuntut para pemain untuk lebih agresif dan kreatif dalam mencetak peluang.
“Kami belum cukup tajam musim ini, dan itu harus segera kami perbaiki,” kata Guardiola.
“Hari ini sulit karena Villa bertahan dengan sangat rapat, tapi kami sudah cukup dekat—hanya kurang eksekusi,” tambahnya.
Kritik Pedas dari Bernardo Silva
Sementara itu, sang kapten Bernardo Silva melontarkan kritik keras terhadap performa timnya sendiri.
Menurutnya, City kalah dalam hal intensitas dan pressing. Ia menilai rekan setimnya terlalu lambat dalam bereaksi dan kurang disiplin saat kehilangan bola.
“Pressing kami benar-benar buruk,” ujar Silva blak-blakan. “Kami selalu datang dua detik terlambat dalam setiap duel.”
Pernyataan tersebut mencerminkan frustrasi internal di kubu City—sebuah peringatan bahwa performa mereka perlu evaluasi serius jika ingin kembali ke jalur juara.
