Enzo Maresca Tak Sesali Kartu Merah Akibat Selebrasi Liar: “Itu Momen yang Pantas!”

Jakarta – Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, menjadi pusat perhatian setelah mendapat kartu merah akibat selebrasi emosionalnya ketika The Blues menang dramatis 2-1 atas Liverpool pada 4 Oktober 2025. Meski harus meninggalkan lapangan lebih awal, Maresca mengaku tak menyesali aksinya dan menilai reaksi itu sebagai hal yang wajar dalam sepak bola.

Laga di Stamford Bridge tersebut berjalan menegangkan. Chelsea hampir kehilangan poin sebelum Estevao Willian mencetak gol penentu di menit ke-95 — gol pertamanya di Premier League. Momen itu disambut sorak sorai para pemain dan suporter, sementara Maresca berlari hingga ke tepi lapangan untuk ikut merayakan kemenangan tersebut.

Namun, euforia itu berbuah konsekuensi. Wasit Anthony Taylor mengeluarkan kartu merah untuk Maresca karena dianggap melampaui batas zona teknis. Akibatnya, pelatih asal Italia itu akan absen mendampingi tim saat laga tandang melawan Nottingham Forest pada 18 Oktober mendatang.

“Itu Reaksi Alamiah”

Berbicara di ajang Trento Sports Festival, Maresca menegaskan dirinya tidak menyesal atas kejadian tersebut. Ia menyebut selebrasi itu lahir dari spontanitas dan rasa bangga terhadap timnya.

“Emosinya luar biasa melawan Liverpool. Ini musim kedua saya di Chelsea, dan baru kali ini kami menang di kandang lewat gol di menit akhir,” ujar Maresca.
“Saya sama sekali tidak berpikir panjang waktu itu. Itu murni reaksi instingtif. Kalau harus jujur, saya merasa itu layak,” tambahnya sambil tersenyum.

Ucapan itu mencerminkan karakter Maresca yang dikenal perfeksionis namun penuh gairah. Ia menilai kemenangan tersebut penting untuk menjaga kepercayaan diri tim setelah serangkaian hasil kurang memuaskan di Premier League.

Tekanan dan Tradisi Pelatih Italia di Chelsea

Maresca juga mengakui tekanan besar yang datang bersama jabatan manajer Chelsea. Klub London Barat itu memiliki tradisi panjang kesuksesan sejak era Roman Abramovich, dan kini berada di bawah kepemilikan Todd Boehly sejak 2022.

Pelatih berusia 44 tahun itu kini meneruskan jejak sejumlah pelatih Italia yang pernah menukangi Chelsea — seperti Carlo Ancelotti, Antonio Conte, Roberto Di Matteo, Gianluca Vialli, Claudio Ranieri, hingga Maurizio Sarri. Ia juga sempat mempersembahkan dua gelar pada musim sebelumnya: UEFA Conference League dan Piala Dunia Antarklub.

Meski harus sementara memantau tim dari tribun, Maresca menegaskan semangatnya tidak akan surut.

“Selebrasi itu mungkin membuat saya dihukum, tapi bagi saya, itu bukti cinta terhadap tim dan permainan ini,” ujarnya.

Mungkin Anda Menyukai