Eks City Ungkap Kelemahan Florian Wirtz yang Bikin Sulit Bersinar di Liverpool

Florian Wirtz masih belum mampu menunjukkan performa yang diharapkan sejak bergabung dengan Liverpool.
Didatangkan dari Bayer Leverkusen dengan banderol fantastis £116 juta, gelandang muda asal Jerman itu masih kesulitan tampil konsisten di Premier League. Gol dan assist yang diharapkan dari sosok kreatif sepertinya belum datang secara rutin, membuat tekanan publik Anfield semakin besar.

Pemain berusia 22 tahun itu bahkan belum pernah bermain penuh selama 90 menit di liga musim ini.
Terbaru, ia kembali ditarik keluar menjelang akhir laga saat Liverpool kalah 2–3 dari Brentford. Performa yang belum stabil membuat sorotan tajam terus mengarah kepadanya.

Padahal, sebelum hijrah ke Inggris, Wirtz tampil luar biasa di Jerman.
Ia baru saja membantu Leverkusen meraih kemenangan telak 5–1 atas Eintracht Frankfurt di Liga Champions, mencatat dua assist dan menjadi motor serangan utama.
Performa impresif itulah yang membuat Liverpool berani menggelontorkan dana besar untuk memboyongnya ke Anfield.

Namun, atmosfer Premier League memang jauh berbeda.
Kecepatan permainan, intensitas tinggi, serta duel fisik yang keras membuat banyak pemain top Eropa membutuhkan waktu beradaptasi — dan Wirtz tampaknya sedang menjalani fase sulit itu.


Micah Richards: “Wirtz Terlalu Kecil untuk Premier League”

Mantan bek Manchester City, Micah Richards, menilai bahwa faktor fisik menjadi penyebab utama mengapa Florian Wirtz belum bisa tampil maksimal di Liverpool.
Menurut Richards, postur mungil sang gelandang membuatnya kesulitan menghadapi kerasnya permainan di Premier League, yang menuntut kekuatan dan daya tahan tinggi di setiap duel.

Dalam podcast Rest is Football yang dikutip oleh Liverpool Echo, Richards mengatakan:

“Jika Anda seorang gelandang dan bermain melawan Wirtz, Anda pasti khawatir dengan apa yang bisa ia lakukan saat menguasai bola. Tapi ketika dia tidak memegang bola, dia kecil, mungil, tidak cukup kuat, dan datang dari liga yang berbeda. Tim-tim lawan kini tahu bagaimana mengekspos kelemahannya.”

Richards menambahkan bahwa Wirtz perlu menyesuaikan diri dengan energi dan tempo lini tengah Liverpool yang terkenal intens:

“Energi itulah yang membuat Liverpool begitu konsisten selama ini,” ujarnya.

Komentar Richards ini seolah menegaskan bahwa Wirtz belum sepenuhnya siap menghadapi fisik dan tempo tinggi yang menjadi ciri khas sepak bola Inggris, terutama di posisi gelandang tengah yang sering disebut sebagai “medan tempur” Premier League.


Berbatov: “Tubuh Kecil Bukan Masalah, Lihat Saja Modric”

Namun, pandangan Richards tidak sepenuhnya disetujui oleh eks striker Manchester United, Dimitar Berbatov.
Menurutnya, masalah Wirtz bukan pada fisik, melainkan pada proses adaptasi terhadap gaya bermain Inggris yang lebih cepat dan agresif.

Berbatov menjelaskan dalam podcast Rio Ferdinand Presents, dikutip dari Liverpool Echo:

“Tentu ada yang berpendapat bahwa fisik Wirtz tidak cocok untuk Premier League. Tapi lihat saja (Luka) Modric — posturnya hampir sama, tapi dia monster di lapangan. Itu semua tentang kecerdasan bermain dan teknik, bukan hanya kekuatan.”

Legenda asal Bulgaria itu yakin Wirtz hanya membutuhkan waktu:

“Beri dia ruang dan waktu untuk beradaptasi. Begitu ia terbiasa dengan ritme Premier League, saya yakin dia akan menjadi pemain luar biasa untuk Liverpool,” tutup Berbatov.


Kesimpulan:

Perdebatan tentang Wirtz menggambarkan tantangan besar pemain muda Eropa ketika menghadapi kerasnya Premier League.
Entah masalah fisik seperti kata Richards, atau adaptasi seperti diyakini Berbatov, satu hal pasti — Wirtz memiliki kualitas teknis tinggi, dan waktu akan menentukan apakah ia bisa menjadi bintang baru Liverpool di masa depan.

Mungkin Anda Menyukai