Jakarta – John Pigai adalah contoh nyata pemain yang pantang menyerah dan terus berusaha tanpa henti. Perjalanannya menuju posisi sebagai kiper utama PSBS Biak bukanlah hal yang mudah. Segalanya ia capai berkat kerja keras dan dedikasi tinggi.
Menjadi penjaga gawang utama di klub Liga 1 Indonesia adalah tantangan besar. Posisi ini memerlukan konsistensi dan kepercayaan diri, karena peran kiper sangat vital di lapangan.
Di awal kedatangannya, Pigai sempat diragukan bisa jadi pilihan utama. Namun seiring berjalannya waktu, mantan pemain Persipura Jayapura dan Persewar Waropen ini membuktikan kemampuannya, mengubah keraguan menjadi kepercayaan.
Dalam sebuah wawancara, John mengaku tak menyangka bisa bergabung dengan PSBS Biak. Meski sempat berharap, ia tak terlalu yakin impian itu akan terwujud.
“Saya waktu itu cuma latihan di Jayapura, sambil terus berdoa. Lalu suatu hari, coach Joice Sorongan langsung telepon saya dan mengajak bergabung. Saya kaget tapi senang,” ujar John melalui kanal YouTube Bola.com.
Ia menambahkan, sebagai putra asli Papua, ia datang tanpa ekspektasi besar. “Saya cuma ikut bergabung saja. Nggak terpikir akan jadi kiper utama. Tapi Puji Tuhan, semuanya mengalir dan saya dapat kepercayaan.”
Fisik Bukan Halangan
Dengan tinggi 173 cm, John mungkin dianggap kurang ideal untuk posisi penjaga gawang. Tapi ia tak pernah melihatnya sebagai kendala.
“Soal tinggi badan, saya nggak pernah anggap itu masalah besar. Dari dulu saya fokus saja main. Di Persipura juga nggak pernah kepikiran soal itu. Saya percaya diri saja,” jelasnya.
Salah satu momen paling berkesan baginya adalah saat menjalani debut melawan PSIS Semarang di Magelang. “Itu momen yang tak akan saya lupakan,” ucapnya.
Ditanya soal sosok yang menginspirasinya, John menjawab sambil tertawa, “Dulu saya nggak terlalu tahu soal kiper. Tapi sekarang saya suka lihat Ederson dari Manchester City, apalagi dia juga pakai kaki kiri seperti saya.”
Seperti banyak pemain lokal lainnya, John menyimpan harapan besar untuk bisa membela Merah Putih suatu hari nanti.
“Pasti ada keinginan. Membela negara itu kebanggaan besar. Saya berharap bisa diberi kesempatan main di Timnas Indonesia,” tutupnya penuh semangat.
