Ditinggal AFC, Dukungan Besar untuk Timnas Indonesia Tak Berbuah Tuan Rumah di Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia

Perjalanan impresif Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia memasuki babak baru. Meski sukses menembus ronde keempat untuk pertama kalinya dalam sejarah, skuad Garuda harus menerima kenyataan pahit: mereka tidak terpilih menjadi tuan rumah babak lanjutan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Federasi Sepak Bola Asia resmi menetapkan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah pertandingan ronde keempat, keputusan yang diumumkan pada 13 Juni 2025. Ini menjadi pukulan bagi Indonesia yang sebelumnya mengajukan diri sebagai salah satu kandidat penyelenggara.

Padahal, dukungan publik terhadap tim nasional Indonesia mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah. Menurut data yang dikumpulkan oleh platform statistik sepak bola nasional, total lebih dari 325 ribu penonton hadir langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno selama fase sebelumnya. Jumlah ini bahkan melampaui negara-negara dengan tradisi sepak bola kuat seperti Irak, Jepang, Korea Selatan, hingga Arab Saudi.

Sayangnya, pencapaian luar biasa di luar lapangan ini belum cukup menjadi pertimbangan utama AFC dalam menentukan tuan rumah. Indonesia harus bersaing dengan negara-negara yang memiliki infrastruktur lebih mapan dan pengaruh kuat dalam struktur sepak bola Asia.

Ronde keempat nanti akan mempertemukan enam tim—terdiri dari peringkat ketiga dan keempat grup sebelumnya—yakni Indonesia, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, serta satu tim tambahan dari hasil akhir klasemen. Mereka akan dibagi ke dalam dua grup kecil berisi tiga tim, dan bertanding dalam format terpusat pada 8–14 Oktober 2025.

Hanya pemuncak grup yang langsung mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026. Sementara runner-up grup akan melanjutkan perjuangan ke babak kelima dan menghadapi laga playoff antarbenua pada November.

Pengundian grup akan dilangsungkan pada 17 Juli 2025, dan publik sepak bola Tanah Air masih menanti hasilnya dengan harapan tinggi. Namun, keputusan untuk tidak menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah jelas menimbulkan kekecewaan, mengingat atmosfer luar biasa yang ditampilkan para pendukung selama laga-laga sebelumnya.

Koreografi megah, teriakan penuh semangat, dan tekanan mental bagi tim lawan yang tercipta di GBK selama ini menjadi senjata taktis non-teknis. Sayangnya, keunggulan itu kini tak bisa lagi diandalkan dalam laga krusial ronde keempat mendatang.

Mungkin Anda Menyukai