Derita Kekalahan Keempat di Kandang, Pelatih Arema FC Hanya Bisa Minta Maaf

Arema FC kembali gagal memetik kemenangan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026, Sabtu (8/11/2025) malam WIB, Singo Edan harus mengakui keunggulan Persija Jakarta dengan skor 1-2.

Kekalahan ini terasa semakin pahit karena terjadi di hadapan sekitar 10 ribu penonton, jumlah terbanyak sejak Tragedi Kanjuruhan 2022. Momen ini seharusnya menjadi kebangkitan Arema di kandang sendiri.

Padahal, Arema sempat membuka asa lewat gol Valdeci Moreira di babak pertama. Tendangan bebasnya sempat membuat Aremania bersorak dan optimistis rekor buruk kandang bisa terhenti. Namun, dua gol Eksel Runtukahu di babak kedua justru membalikkan keadaan, membawa Persija pulang dengan tiga poin.

Hasil ini membuat Arema mencatat empat kekalahan kandang beruntun, setelah sebelumnya tumbang dari Dewa United, Persib Bandung, dan Borneo FC. Kekalahan kali ini terasa lebih menyakitkan karena terjadi di tengah dukungan besar publik Malang.

Permintaan Maaf dari Marcos Santos

Pelatih Arema FC, Marcos Santos, langsung menyampaikan permintaan maaf kepada Aremania usai laga. Ia mengakui hasil tersebut jauh dari harapan, terutama setelah melihat semangat suporter yang hadir memberikan dukungan.

“Saya minta maaf kepada Aremania. Mereka sudah datang hampir memenuhi stadion dan memberikan semangat luar biasa, tapi kami belum bisa memberikan kemenangan,” ujar pelatih asal Brasil itu dengan nada kecewa.

Marcos menilai pemainnya sudah tampil maksimal, terutama di babak pertama. Namun, ia mengakui timnya kehabisan tenaga akibat jadwal padat dalam beberapa pekan terakhir. “Babak pertama Arema bermain dengan taktik luar biasa. Tapi pemain kelelahan, apalagi kami baru kembali dari Padang,” jelasnya.

Keletihan Masih Jadi Masalah

Meski kalah, Marcos tetap memberi apresiasi kepada para pemain yang berjuang hingga akhir. Ia menyebut mental tim masih terjaga, walau kondisi fisik belum sepenuhnya pulih.

“Kami tetap apresiasi pemain karena sudah berjuang keras meski tidak 100 persen fit. Fokus kami sekarang adalah memperbaiki kondisi dan mencari poin di laga berikutnya,” lanjutnya.

Kekalahan dari Persija juga menunjukkan Arema belum sepenuhnya bisa keluar dari tekanan saat bermain di kandang sendiri. Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Marcos untuk mengembalikan kepercayaan diri tim di Kanjuruhan.

Aremania Pilih Diam, Tak Ada Demo

Menariknya, meski Arema kembali kalah di kandang, tidak ada aksi protes atau demonstrasi dari Aremania. Para suporter memilih meninggalkan stadion dengan wajah kecewa.

Sebelumnya, Aremania sempat memberi peringatan keras agar tim tidak kembali kalah di Kanjuruhan, bahkan sempat menuntut agar pelatih Marcos Santos mundur jika hasil buruk terus berlanjut.

Kali ini, suporter tampak masih memberi toleransi setelah Arema sempat menang di markas Semen Padang pekan lalu. Kendati demikian, atmosfer kekecewaan tetap terasa kuat di tribune Kanjuruhan.

Mungkin Anda Menyukai