Akhir pekan ini, Barcelona akan melawat ke Estadio de Balaídos untuk menghadapi Celta Vigo dalam lanjutan kompetisi La Liga. Laga ini menjadi penutup sebelum jeda internasional November, dan kemenangan tentu menjadi target utama bagi tim asuhan Hansi Flick demi menjaga peluang dalam perburuan gelar.
Namun, perjalanan ke Vigo tak pernah mudah bagi Blaugrana. Dalam beberapa tahun terakhir, Balaídos kerap menjadi tempat di mana Barcelona kehilangan poin berharga. Salah satu alasannya: keberadaan seorang penyerang veteran yang selalu tahu cara menyakiti mereka — Iago Aspas.
Legenda Hidup Celta yang Tak Pernah Padam
Kapten Celta Vigo itu telah menjadi mimpi buruk bagi Barcelona selama bertahun-tahun. Meski kini berusia 38 tahun, daya ancam Aspas belum juga pudar. Ia memang tak selalu tampil sejak menit pertama musim ini, namun pengaruhnya di lapangan tetap krusial dalam skema serangan Celta yang sering kali merepotkan tim-tim besar.
Catatan Luar Biasa Aspas vs Barcelona
Rekor Aspas saat menghadapi Barcelona sungguh mengesankan. Dari 21 pertemuan di La Liga, ia telah menorehkan 11 gol, menjadikannya salah satu pemain paling produktif melawan raksasa Catalan itu. Angka tersebut bahkan belum sepenuhnya menggambarkan betapa seringnya Aspas menjadi aktor utama di balik hasil mengejutkan Celta atas Barcelona — dengan gol, assist, atau sekadar visi tajam yang memecah konsentrasi pertahanan lawan.
Pelatih Celta Vigo, Claudio Giráldez, juga menyinggung hal ini dalam konferensi pers jelang laga.
“Borja, Aspas, dan Bryan sering mencetak gol melawan Barcelona. Saya berharap mereka melakukannya lagi besok, karena itu akan membawa kami lebih dekat pada kemenangan,” ujar sang pelatih.
Musim ini, Aspas memainkan peran yang lebih fleksibel — bergantian antara starter dan pemain pengganti untuk menjaga kebugaran. Meski begitu, setiap kali ia masuk ke lapangan, pengalaman dan kecerdasannya dalam membaca ruang menjadikannya ancaman konstan di depan gawang lawan.
Ujian untuk Pertahanan Barcelona
Masalah utama Barcelona musim ini ada di lini belakang. Pertahanan mereka kerap goyah saat menghadapi striker bertipe predator. Koordinasi antarlini belum sepenuhnya solid, dan celah di antara bek sering kali dimanfaatkan lawan. Dalam situasi seperti ini, sosok seperti Aspas bisa menjadi momok nyata — apalagi di hadapan publik Balaídos yang selalu memberikan energi tambahan bagi tuan rumah.
Flick tentu sadar akan ancaman itu. Meskipun Barcelona memiliki lini depan tajam, pertahanan yang belum stabil bisa menjadi batu sandungan dalam laga-laga seperti ini. Selain Aspas, Blaugrana juga perlu mewaspadai Borja Iglesias dan Bryan Zaragoza, dua pemain yang disebut Giráldez memiliki insting mencetak gol tinggi saat bertemu Barcelona.
Barcelona datang ke Vigo dengan ambisi besar. Namun untuk membawa pulang tiga poin, mereka harus menaklukkan bukan hanya Celta Vigo, melainkan juga satu legenda hidup yang seolah tak pernah lelah menghantui seragam merah-biru itu — Iago Aspas.
