Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh, mencurahkan isi hatinya terkait situasi sulit yang sedang dihadapinya di klub Jepang, Yokohama F. Marinos. Sejak bergabung pada awal 2024 dari klub Belgia KV Mechelen, Sandy mengaku belum mendapatkan menit bermain yang cukup.
Meski berstatus sebagai pemain Timnas Indonesia yang sudah berpengalaman di Eropa, Sandy baru mencatat 12 penampilan bersama Marinos hingga pertengahan musim 2025. Jumlah ini tentu jauh dari harapan, baik bagi dirinya maupun bagi pendukung sepak bola Tanah Air yang ingin melihatnya tampil secara reguler di J-League.
Fokus Bekerja Keras, Bukan Mengeluh
Dalam wawancara terbaru, Sandy mengajak para suporter untuk bersabar. Ia mengungkapkan bahwa keputusan untuk menurunkannya di lapangan sepenuhnya ada di tangan pelatih, dan tugasnya sebagai pemain adalah terus bekerja keras setiap hari di sesi latihan.
“Sepak bola adalah tentang pilihan. Dalam sebuah tim, pelatih selalu memilih susunan pemain terbaik untuk pertandingan,” ujar Sandy Walsh.
Pemain berusia 29 tahun itu menyadari banyak pendukung Indonesia yang berharap melihat aksinya lebih sering di level klub. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen penuh dan tak ingin menunjukkan rasa frustrasi.
“Tentu saja, sebagai pesepak bola profesional, saya ingin bermain lebih banyak. Tapi bukan berarti saya tidak bahagia. Saya senang menjadi bagian dari tim ini dan akan terus berjuang mendapatkan kesempatan,” lanjutnya.
Tetap Komitmen Bela Timnas
Meski jarang bermain di level klub, Sandy tetap menjadi bagian penting di skuad Timnas Indonesia. Ketika dipanggil untuk membela Merah Putih, ia selalu tampil penuh semangat dan bertanggung jawab di lini pertahanan. Situasi di klub tidak memengaruhi sikap profesionalismenya saat mengenakan seragam Garuda.
Sandy juga menyampaikan bahwa adaptasi di Jepang tidak mudah, baik secara budaya maupun gaya bermain. Namun ia tetap berusaha beradaptasi dengan harapan bisa membalikkan keadaan dan membuktikan kemampuannya.