Cristian Chivu resmi menakhodai Inter Milan dan langsung memberikan suntikan semangat baru bagi tim yang tengah bangkit dari kekecewaan. Setelah musim 2024/2025 yang berakhir tanpa trofi, kehadiran Chivu di kursi pelatih membuka harapan baru bagi para penggawa Nerazzurri.
Inter menutup musim lalu dengan hasil menyakitkan. Mimpi meraih treble sirna setelah takluk telak 0-5 dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions. Hasil tersebut memicu perubahan besar, termasuk kepergian Simone Inzaghi yang memilih melanjutkan kariernya bersama klub Arab Saudi, Al Hilal.
“Kami menjalani empat tahun yang luar biasa bersama Simone. Ia membuat keputusan dan kami menghormatinya sepenuhnya,” ujar bek Inter, Alessandro Bastoni, dikutip dari Football Italia. “Kami masih sering berbicara dengannya dan tidak ada rasa kecewa.”
Kini, fokus Inter tertuju ke Piala Dunia Antarklub 2025 yang akan berlangsung di Amerika Serikat. Nerazzurri tergabung di Grup E bersama River Plate (Argentina), Urawa Red Diamonds (Jepang), dan Monterrey (Meksiko). Ajang tersebut menjadi panggung pertama Chivu sebagai pelatih utama untuk mengembalikan semangat juang tim.
“Memulai kembali bukan hal mudah, tapi kami harus melakukannya. Kami perlu melihat sisi positif dari musim lalu dan membuka era baru,” ujar Bastoni.
Menurutnya, Chivu hadir dengan energi baru dan semangat untuk membangun ulang tim dari fondasi yang sudah terbentuk selama beberapa tahun terakhir.
“Pelatih mengingatkan kami pada perjalanan luar biasa yang telah kami lewati. Kami telah mencapai banyak hal, dan kini saatnya menghidupkan kembali antusiasme itu,” tegas Bastoni.
Dengan modal semangat baru dan kepemimpinan segar dari Chivu, Inter Milan bertekad kembali bersaing di level tertinggi, baik di Eropa maupun dunia.