Bung Towel Dukung PSSI Tak Buru-buru Tunjuk Pelatih Baru Timnas Indonesia: Sentil Situasi Sulit dan Bayang-bayang STY

Pengamat sepak bola nasional Tommy Welly atau Bung Towel menilai keputusan PSSI untuk tidak tergesa-gesa menunjuk pelatih baru Timnas Indonesia merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, saat ini tidak ada urgensi mendesak bagi tim senior.

“Apakah menunjuk pelatih baru harus Oktober atau November? Tidak, karena urgensinya tidak ada,” ujar Bung Towel dalam kanal YouTube Dua Sisi.

Ia menjelaskan, FIFA Matchday November 2025 telah dijadwalkan untuk Timnas U-22 yang tengah bersiap menuju SEA Games 2025, sehingga tim senior memang tidak memiliki agenda penting.

Meski tak bermain di agenda FIFA bisa berpengaruh pada peringkat dunia, Bung Towel menyebut hal itu bukan masalah besar.

“PSSI bisa menaikkan status laga uji coba Timnas U-22 menjadi friendly match A. Itu hanya urusan administrasi,” tambahnya.

PSSI Hadapi Situasi Berat

Bung Towel menilai federasi kini berada dalam posisi sulit pasca kegagalan skuad asuhan Patrick Kluivert di kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak disebut memicu tekanan besar, ditambah isu internal di tubuh tim.

“Ini keputusan strategis bagi PSSI untuk mencopot Kluivert. Tapi, setelah itu situasinya makin rumit karena selalu ada sentimen masa lalu yang muncul,” ujarnya.

Menurutnya, federasi sengaja menunda keputusan untuk memberi waktu “pendinginan” di tengah sorotan publik.

“Saya rasa PSSI sedang cooling down. Ini soal kedewasaan kita dalam menyikapi kegagalan,” katanya.

Sentimen Shin Tae-yong Masih Kuat

Bung Towel juga menyoroti besarnya bayang-bayang Shin Tae-yong (STY) dalam dinamika sepak bola nasional. Ia menilai siapa pun pelatih baru nanti akan menghadapi tantangan berat karena publik masih terikat dengan sosok STY.

“Selama atmosfer sepak bola kita masih dibayangi nama STY dan tidak ada diskusi yang sehat secara sepak bola, siapapun pelatihnya akan sangat berat,” tegasnya.

Ia menutup dengan kritik terhadap drama panjang pergantian pelatih Timnas kali ini.

“Dalam sejarah sepak bola Indonesia, baru kali ini pergantian pelatih penuh drama seperti sekarang. Ini menunjukkan masalahnya bukan sekadar teknis sepak bola,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai