BRI Super League: Marcos Santos, Pelatih Arema FC yang Antimedsos

Di era digital saat ini, media sosial menjadi bagian penting bagi banyak orang. Namun, hal itu tidak berlaku bagi pelatih Arema FC, Marcos Santos. Pelatih asal Brasil ini sama sekali tidak memiliki akun media sosial, termasuk Instagram.

Hal ini diungkapkan General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi saat memperkenalkan Marcos di awal musim. Biasanya, akun resmi pelatih atau pemain baru akan ditandai dalam postingan Instagram klub, tapi Marcos menolak hal itu.

“Coach Marcos tidak punya media sosial. Jadi, dia bisa menjaga konsentrasinya,” ujar Inal, sapaan akrab GM Arema.


Untung dan Kerugian Tidak Bermedsos

Penerjemah Arema, Claudio de Jesus, membenarkan hal ini:
“Pelatih kepala tidak punya medsos. Dia fokus dengan apa yang dikerjakan sebagai pelatih.”

Keuntungan Marcos tidak memiliki akun media sosial adalah:

  • Tidak terbuai pujian saat Arema menang

  • Tidak terganggu kritik pedas saat hasil buruk datang

Sementara anggota tim pelatih lainnya tetap aktif di medsos, tapi hanya menggunakannya untuk mencari informasi dan hiburan saat senggang.


Aman dari Kritikan Netizen

Meski prestasi Arema belum konsisten—sering meraih poin saat tandang, tapi empat kali kalah di kandang Stadion Kanjuruhan—Marcos tetap fokus meramu strategi.

Beberapa waktu lalu, posisinya sempat tertekan karena empat kekalahan kandang beruntun, memicu pertemuan Aremania di stadion untuk menuntut perubahan. Jika saat itu Marcos memiliki akun medsos, kolom komentar pasti dibanjiri kritik. Namun, kini ia bisa bekerja tenang tanpa gangguan.

Selain itu, keluarga Marcos juga aman dari komentar netizen, karena kritik pedas biasanya menyasar orang terdekat.

Mungkin Anda Menyukai