Era Andre Onana di Manchester United segera berakhir, dan Senne Lammens muncul sebagai calon penggantinya. Dengan kepindahan Onana ke Trabzonspor hampir tuntas, kiper muda asal Belgia itu bisa langsung melakoni debut di laga panas kontra Manchester City — sebuah panggung yang berat untuk ujian pertamanya.
Pertanyaannya, apakah kiper berusia 23 tahun dengan pengalaman minim ini siap mengemban salah satu pekerjaan tersulit di dunia sepak bola?
Metode Unik Menjaga Fokus
Lammens sadar tekanan besar yang menantinya di Old Trafford. Ia mengandalkan ketenangan sebagai atribut utama, bahkan punya metode khusus: menuliskan pemikiran dan kata kunci sebelum dan sesudah pertandingan.
“Salah satu kualitas terbaik kiper adalah tetap tenang di bawah tekanan. Jika membuat kesalahan, Anda harus segera melupakannya dan fokus memberi yang terbaik,” ujarnya di situs resmi klub.
Statistik Impresif di Belgia
United berani membayar £18,1 juta karena Lammens tampil gemilang bersama Royal Antwerp musim lalu. Ia mencatat 173 penyelamatan dengan rasio sukses 81,4%, menepis empat penalti, dan dominan dalam duel udara. Catatan itu bahkan akan menempatkannya di posisi kedua terbaik Premier League musim 2024/25 dalam aspek menghentikan umpan silang.
Kelemahan yang Masih Nampak
Namun, di balik statistik mentereng, ada kelemahan yang perlu diperbaiki. Lammens kerap menepis bola ke area berbahaya, memaksanya melakukan penyelamatan ganda. Ia juga belum selalu meyakinkan saat keluar menyambut bola, meski refleks cepatnya sering menutupi keputusan kurang tepat.
Pertaruhan Besar United
Menjadikan Lammens kiper utama adalah taruhan besar bagi Manchester United. Premier League dikenal sangat menghukum kesalahan kecil yang mungkin masih lolos di Liga Belgia. Dukungan klub dan kesabaran fans akan jadi faktor penting dalam perjalanannya.
Jika debutnya benar terjadi di laga derby, itu akan menjadi ujian pamungkas: bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga mentalitas dan efektivitas metode persiapannya yang unik.