Barcelona Siapkan Regenerasi Lini Depan: Julian Alvarez Diincar Sebagai Suksesor Robert Lewandowski

Barcelona mulai mempersiapkan diri menghadapi fase baru dalam proyek jangka panjang mereka, terutama di lini depan. Meski Robert Lewandowski masih menunjukkan kontribusi besar, manajemen Blaugrana sudah memetakan opsi pengganti sang bomber. Nama Julian Alvarez kini disebut-sebut sebagai target utama untuk mengisi posisi tersebut pada musim 2026, menurut laporan dari Sport.

Sejak didatangkan dari Bayern Munchen pada 2022, Lewandowski telah mencetak 101 gol dari 147 penampilan dan membawa Barcelona meraih lima gelar, termasuk dua trofi La Liga. Namun, dengan usia yang akan menginjak 37 tahun pada Agustus mendatang, wajar jika klub mulai mencari penerus ideal di sektor ujung tombak.

Julian Alvarez: Profil Berbeda, Tapi Potensi Besar

Performa Julian Alvarez kembali mencuri perhatian setelah bergabung dengan Atletico Madrid. Pada musim 2024/2025, striker asal Argentina itu mencetak 24 gol di semua ajang, termasuk La Liga dan Liga Champions, membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang paling efektif di Eropa.

Meski memiliki gaya bermain yang berbeda dari Lewandowski—lebih lincah, cepat, dan sering turun menjemput bola—Alvarez justru dianggap cocok dengan rencana permainan dinamis ala Hansi Flick. Kontraknya bersama Atletico baru dimulai dan berlaku hingga 2030, dengan klausul pelepasan yang diperkirakan berada di angka £82 juta.

Dukungan Flick untuk Wajah Baru Barcelona

Dengan karakter Alvarez yang tidak mengandalkan kekuatan fisik atau peran sebagai target man murni, pelatih baru Barca Hansi Flick diyakini akan menyambut kedatangannya dengan tangan terbuka. Flick dikenal adaptif dan terbiasa bekerja dengan pemain-pemain serba bisa.

Jika transfer terwujud, Barcelona diprediksi akan bertransformasi menjadi tim yang lebih cair dan cepat dalam transisi, dengan kemungkinan memainkan sistem false nine atau penyerang bayangan, alih-alih bergantung pada pola klasik yang dipersonifikasikan Lewandowski.

Kendala Finansial dan Tantangan Negosiasi

Meskipun Presiden Joan Laporta dikabarkan telah menyetujui rencana transfer ini, realisasinya tidak akan mudah. Atletico Madrid belum menunjukkan keinginan untuk melepas Alvarez, terutama kepada sesama pesaing La Liga. Apalagi jika sang pemain terus berkembang dan menjadi pilar utama tim nasional Argentina pasca-era Messi dan Lautaro Martinez.

Bagi Barcelona, ini bukan sekadar soal kemampuan finansial, tetapi juga menyangkut kredibilitas proyek jangka panjang yang ditawarkan kepada sang pemain. Dengan kondisi keuangan klub yang masih dalam pemulihan, Blaugrana punya waktu hingga 2026 untuk menyusun strategi matang.

Jika berhasil, transfer Julian Alvarez bisa menjadi tonggak penting dalam transisi generasi di Camp Nou—sebuah simbol awal era baru, di mana Barcelona tak hanya mencari gol, tapi juga membangun identitas baru di bawah kepemimpinan Hansi Flick.

Mungkin Anda Menyukai