PSSI hingga kini belum menetapkan sosok pelatih baru Timnas Indonesia selepas pemecatan Patrick Kluivert. Situasi ini membuat publik menunggu langkah federasi dalam menentukan figur yang dinilai paling tepat memimpin skuad Garuda menghadapi agenda besar berikutnya.
Sejumlah nama mulai mencuat ke permukaan. Giovanni van Bronckhorst dan John Herdman menjadi dua kandidat terkuat berkat rekam jejak mereka di level klub maupun tim nasional. Selain keduanya, mantan pelatih Timnas Irak, Jesus Casas, juga ikut disebut sebagai opsi serius.
Pencarian pelatih baru ini begitu penting mengingat tingkat kompetisi Timnas Indonesia kini kian menanjak. Skuad yang tersedia disebut sebagai yang terbaik dalam lima hingga enam tahun terakhir, sehingga dibutuhkan pelatih yang mampu memaksimalkan potensi tersebut dalam waktu yang relatif singkat.
Namun, karakter pemain Indonesia yang tersebar di berbagai kompetisi dunia serta minimnya waktu pemusatan latihan menjadi tantangan besar bagi siapa pun yang akan memegang jabatan tersebut. Inilah alasan mengapa PSSI dituntut berhati-hati sebelum mengambil keputusan.
Pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo, turut memberikan pandangannya melalui kanal YouTube Nusantara TV. Menurutnya, tantangan melatih Timnas Indonesia jauh lebih rumit dibanding banyak negara Asia lainnya.
Tantangan Berat bagi Pelatih Timnas
Anton menilai bahwa meski kualitas pemain Indonesia semakin beragam, level mereka belum mencapai standar elite dunia. Situasi ini membuat proses penyatuan taktik dalam waktu singkat terasa jauh lebih sulit.
“Berkali-kali saya katakan, tingkat kesulitannya luar biasa tinggi. Kita memang punya tim terbaik versi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, tetapi itu bukan kelas dunia. Di Eropa pun yang benar-benar kelas A hanya Jay Idzes, Calvin Verdonk, dan Kevin Diks. Sisanya, menurut saya, pemain Eropa kelas dua,” ujar Anton.
“Artinya apa? Kita tidak bisa berharap para pemain ini berkumpul dua atau tiga hari lalu langsung menyatu. Itu berbeda dengan pemain seperti Lionel Messi atau Kylian Mbappé yang bisa langsung tune in karena mereka kelas dunia,” lanjutnya.
Perbandingan dengan Irak Era Jesus Casas
Anton juga menyinggung contoh Timnas Irak ketika ditangani Jesus Casas. Menurutnya, Irak memiliki kondisi lebih stabil karena mayoritas pemainnya berkompetisi di liga lokal sehingga mudah dikumpulkan.
“Menurut saya, Jesus Casas termasuk yang mampu. Meski Indonesia tak pernah menang melawan Irak ketika ia melatih, para pemain Irak mayoritas berada di Liga Irak. Hanya tiga atau empat yang bermain di luar. Jadi tingkat kesulitannya tidak seperti Indonesia,” jelas Anton.
Ujian Wajib bagi Van Bronckhorst dan Herdman
Jika pilihan PSSI menyempit pada Giovanni van Bronckhorst dan John Herdman, Anton menegaskan bahwa keduanya harus melalui proses uji kemampuan. Van Bronckhorst memiliki pengalaman melatih klub besar, tetapi belum pernah menangani tim nasional. Sementara Herdman sudah teruji bersama Kanada, termasuk tampil di Piala Dunia 2022.
“Ini menarik. Siapa dari dua nama ini yang mampu membuat Jay Idzes dan kawan-kawan berkumpul dua sampai empat hari lalu langsung menjadi tim solid — itulah yang harus diuji. PSSI wajib menguji mereka terlebih dahulu,” tutup Anton.
