Persib Bandung tampil jauh dari kata meyakinkan dalam dua laga awal Piala Presiden 2025. Tanpa kehadiran duet andalan David da Silva dan Ciro Alves, Maung Bandung hanya mampu mencetak satu gol dari dua pertandingan—sebuah awal yang mengecewakan untuk tim sekelas juara bertahan Liga 1.
Tim asuhan Bojan Hodak kini tengah dalam masa transisi besar. Sebanyak 13 pemain, termasuk delapan pemain asing, telah angkat kaki dari skuad. Meski telah merekrut deretan nama baru, termasuk delapan pemain asing pengganti, tampaknya mesin Persib belum benar-benar panas.
Pada laga pembuka, Persib takluk 0-2 dari Port FC, wakil Thailand yang juga calon lawan mereka di Liga Champions Asia 2. Lini depan tampil tumpul, seolah kehilangan arah tanpa sentuhan tajam dari DDS-Ciro.
Masalah serupa berlanjut pada laga kedua kontra Dewa United. Meski lawan bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-20 akibat kartu merah Cassio Scheid, Persib gagal mendominasi sepenuhnya. Satu-satunya gol mereka dicetak oleh William Marcilio lewat tendangan jarak jauh—bukan dari skema atau kombinasi lini serang.
Hasil akhir 1-1 tak hanya membuat kans ke final menipis, tapi juga mengindikasikan belum stabilnya performa Maung Bandung, terutama di sektor penyerangan dan pertahanan.
Tugas berat kini menanti para pengganti DDS dan Ciro. David da Silva sendiri mencatatkan 74 gol dan 18 asis selama membela Persib, sementara Ciro Alves menyumbang 37 gol dan 24 asis. Duet tersebut menjadi kunci keberhasilan Persib musim lalu.
Dari deretan pemain asing anyar, belum satu pun mampu menunjukkan kapasitas setara. Uilliam Barros tampak belum klinis dalam penyelesaian akhir, sementara Ramon Tanque baru bergabung satu hari sebelum turnamen dimulai, sehingga belum bisa dinilai maksimal.
William Marcilio memang mencetak gol, namun ia berposisi sebagai gelandang serang, bukan striker. Berguinho sempat memberi harapan saat tampil sebagai pengganti, tapi konsistensinya sebagai starter masih harus diuji.
Kini, Persib hanya mengoleksi satu poin dari dua laga Grup B dan peluang lolos sangat tergantung pada hasil laga Port FC vs Dewa United.
Pelatih Bojan Hodak pun menyayangkan jadwal turnamen yang tidak ideal.
“Mereka bilang kami harus bermain karena kami juara (Liga 1), padahal normalnya turnamen ini digelar akhir Juli,” ujar Hodak.
“Namun mereka ingin kami bermain hanya satu pekan,” tutupnya.
