Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, menjelaskan alasan tidak memanggil banyak pemain diaspora untuk ajang Piala Kemerdekaan 2025.
Dalam daftar skuad yang dirilis, hanya tiga pemain diaspora yang mendapat panggilan, yakni Mathew Baker, Eizar Jacob Tanjung, dan Noha Simangunsong. Keputusan ini cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya cukup banyak pemain keturunan yang mengikuti pemusatan latihan Garuda Asia — julukan Timnas U-17 Indonesia.
Nova menegaskan, pemanggilan pemain diaspora tidak semudah yang dibayangkan. Salah satu kendala utama adalah faktor administrasi, terutama ketika orang tua pemain tidak memiliki paspor Indonesia.
Menurutnya, tim pelatih hanya ingin membawa pemain yang benar-benar siap tampil dan sesuai regulasi yang berlaku. Proses seleksi pun harus dilakukan secara teliti, termasuk memastikan kelengkapan dokumen.
“Mengenai pemain diaspora ini, kami harus sedikit berhati-hati, karena mereka masih berusia di bawah 17 tahun,” kata Nova.
Dengan keterbatasan tersebut, Nova memilih mengutamakan pemain yang secara administrasi sudah beres, agar bisa fokus pada persiapan teknis menjelang turnamen.