Turin – AC Milan harus pulang dari Allianz Stadium hanya dengan satu poin usai bermain imbang 0-0 melawan Juventus dalam laga pekan keenam Serie A 2025/26. Meskipun hasil ini terlihat adil di atas kertas, Milan sebenarnya memiliki peluang lebih besar untuk mengamankan kemenangan, salah satunya melalui penalti Christian Pulisic yang tidak berhasil dikonversi menjadi gol.
Laga berjalan hati-hati sejak menit awal. Kedua tim memilih bermain aman, terutama di paruh pertama yang didominasi oleh pertarungan sengit di lini tengah. Juventus mencoba mengontrol tempo lewat Weston McKennie dan Manuel Locatelli, sedangkan Milan mengandalkan eksplosivitas Rafael Leao di sisi kiri.
Permainan mulai terbuka di babak kedua. Federico Gatti hampir mencetak gol untuk Juventus, tetapi Mike Maignan tampil sigap dan berhasil menggagalkan peluang tersebut. Tak berselang lama, Milan mendapatkan penalti usai Santiago Gimenez dijatuhkan Lloyd Kelly di area terlarang. Sayangnya, Pulisic gagal memanfaatkan momen tersebut setelah tendangannya melambung tinggi di atas gawang.
Rossoneri kembali mendapatkan peluang emas di akhir laga melalui Leao, namun striker Portugal itu juga belum berhasil mengalahkan kiper Michele Di Gregorio dalam situasi satu lawan satu.
Komentar Pelatih: Allegri Soroti Kurangnya Ketajaman
Pelatih Milan, Massimiliano Allegri, menilai timnya kehilangan momentum penting untuk meraih tiga poin. Menurutnya, performa anak asuhnya meningkat secara fisik di babak kedua, namun keputusan akhir di sepertiga lapangan masih menjadi persoalan utama.
“Penalti memang bisa saja gagal, itu bukan hal baru. Tapi kami sebenarnya sudah mulai mengontrol permainan dan memiliki beberapa peluang penting. Sayangnya, kami kurang agresif di depan gawang,” ujar Allegri dalam sesi wawancara seusai pertandingan.
Allegri juga mengomentari performa Rafael Leao yang kali ini dimainkan sebagai penyerang tengah. “Dia sudah pernah bermain di posisi itu sebelumnya, jadi ini bukan hal baru baginya. Tapi untuk pemain dengan kualitas seperti dia, harusnya bisa lebih klinis. Dia punya peran penting dan harus mulai menunjukkan perbedaan dalam laga-laga seperti ini.”
Respons Pemain: Kekecewaan Mendalam di Kubu Rossoneri
Gelandang Adrien Rabiot mengaku hasil imbang ini terasa seperti kekalahan. Ia percaya bahwa Milan pantas menang berdasarkan dominasi dan peluang yang mereka ciptakan, terutama di babak kedua.
“Sebelum pertandingan saya cukup percaya diri, tapi sekarang rasanya frustrasi. Kami kehilangan dua poin hari ini. Kami tampil cukup solid dan menciptakan peluang yang seharusnya bisa mengubah hasil akhir,” ucap Rabiot.
Sementara itu, Matteo Gabbia menekankan bahwa meski hasil seri bukan kekalahan, suasana di ruang ganti tim tetap diliputi kekecewaan. “Kami sudah memberikan yang terbaik. Lawan memang tangguh, tapi kami datang ke sini untuk menang. Hasil ini bukan sesuatu yang bisa kami rayakan.”
Satu Poin yang Terasa Kurang
Kegagalan meraih kemenangan membuat Milan tertahan dan kehilangan kesempatan memangkas jarak dari Napoli yang masih kokoh di puncak klasemen. Mereka tampil disiplin, solid di pertahanan, namun kehilangan sentuhan akhir yang krusial.
Penalti yang gagal dieksekusi Pulisic menjadi momen yang sangat menentukan. Dalam pertandingan dengan intensitas tinggi seperti ini, satu peluang bisa menjadi pembeda antara tiga poin dan hanya satu. Milan tampil kompetitif dan pantas mendapat pujian, namun mereka juga sadar bahwa malam itu seharusnya bisa menjadi milik mereka sepenuhnya.
