Persib Bandung kembali membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya soal persaingan di lapangan, tetapi juga tentang kontribusi positif bagi lingkungan.
Bekerja sama dengan Jubelo, mitra pengelola sampah ramah lingkungan, Maung Bandung berhasil mengelola 3.003 kilogram sampah setelah laga melawan Dewa United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat, 21 November 2025.
Dari total tersebut:
-
2.152 kg atau 71,66 persen adalah sampah anorganik yang dialihkan ke fasilitas daur ulang.
-
612 kg sampah organik diproses menjadi kompos dan pakan maggot.
-
239 kg sisanya masuk kategori residu dan ditangani melalui fasilitas pemusnahan khusus sesuai standar lingkungan.
Pemilahan dilakukan secara ketat melalui sistem berlapis, memastikan setiap jenis sampah dikelola di jalur yang tepat.
Tak hanya hasil, proses pengelolaan juga mengesankan. Dengan dukungan 42 petugas lapangan, dua ritase angkutan, dan ratusan kantong sampah di seluruh area stadion, Persib kembali menunjukkan komitmen menghadirkan pertandingan yang bersih, tertib, dan ramah lingkungan.
Langkah ini sejalan dengan visi klub membangun budaya sepak bola berkelanjutan di Indonesia, serta mendukung beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), SDG 11 (kota dan komunitas berkelanjutan), SDG 12 (konsumsi dan produksi bertanggung jawab), dan SDG 13 (aksi iklim).
Melanjutkan Tren Positif
Pencapaian ini melanjutkan tren pengelolaan sampah positif di laga kandang Persib sebelumnya. Dalam empat pertandingan terakhir di GBLA, lebih dari 8 ton sampah berhasil dikelola dengan baik:
-
2.522 kg saat menjamu Lion City Sailors
-
1.564 kg kontra Persebaya Surabaya
-
1.903 kg melawan Persis Solo
-
2.079 kg menghadapi Selangor FC
Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhi Pratama, menekankan bahwa inisiatif ini bagian dari visi besar klub untuk menjadikan sepak bola sebagai medium perubahan.
“Sepak bola punya kekuatan untuk menginspirasi. Lewat pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, kami ingin menunjukkan bahwa dukungan Bobotoh di stadion bisa selaras dengan kepedulian terhadap bumi,” ujar Adhi.
Ia menambahkan, keberlanjutan bukan hanya soal mengurangi limbah, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif di masyarakat.
“Keberlanjutan bukan sekadar mengolah sampah, tetapi menumbuhkan pola pikir baru. Setiap pertandingan adalah kesempatan berbuat baik, bagi klub maupun lingkungan,” tambahnya.
Kampanye #JagaGBLAJagaPERSIB
Program ini juga menjadi bagian dari kampanye #JagaGBLAJagaPERSIB, untuk menciptakan atmosfer pertandingan yang aman, nyaman, dan inklusif.
Melalui kampanye ini, Persib mengajak Bobotoh:
-
Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai
-
Menjaga kebersihan stadion
-
Menjadi bagian dari gerakan “Pride of Blue” yang peduli lingkungan
“Bersama, kita bisa menjadikan GBLA tidak hanya membirukan, tetapi juga ramah lingkungan dan kebanggaan kita semua. Mari dukung Persib bukan hanya untuk kemenangan di lapangan, tetapi juga kemenangan bagi bumi,” tutup Adhi.
