Kiper FC Utrecht U-17, Mike Rajasa Hoppenbrouwers, membagikan kisah menarik di balik proses dirinya menerima panggilan membela Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2025.
Jika melihat prosesnya, Mike sebenarnya tidak pernah menyangka akan berada di posisi ini. Sebab, semuanya berawal dari komunikasi dengan sebuah akun media sosial yang rutin membagikan informasi pemain keturunan dan diaspora Indonesia.
Saat itu, Mike hanya diminta mengirimkan cuplikan penampilannya bersama FC Utrecht U-17 di Belanda. Tak disangka, dari video tersebut namanya akhirnya terpantau oleh pelatih Timnas Indonesia U-17 kala itu, Nova Arianto.
“Saya pertama kali dipanggil Timnas U-17 saat liburan musim panas. Panggilan itu benar-benar datang secara tak terduga. Saat itu saya baru menikmati liburan bersama teman,” ujar Mike dalam kanal YouTube FC Utrecht.
“Saya tiba-tiba mendapat DM dari akun media sosial yang biasanya membagikan berita pemain keturunan Indonesia. Saya merespons, lalu mengirimkan video-video penampilan saya,” lanjutnya.
Panggilan Tak Terduga dari Federasi
Awalnya, Mike ragu apakah jalur tersebut benar-benar bisa membawanya ke tim nasional. Namun keraguan itu berubah ketika ibunya mengabarkan bahwa pihak federasi resmi menghubungi mereka. Dari situ, prosesnya bergerak cepat.
“Saya bilang pada ibu. Saya tidak yakin apakah ini cara yang benar untuk dipanggil Timnas, karena semuanya berawal dari Instagram,” ujar pemain kelahiran 6 Februari 2009 itu.
“Saat saya dalam perjalanan ke bandara, ibu menelepon dan bilang bahwa federasi menghubungi kami. Ketika saya pulang, saya harus langsung berkemas dan terbang ke Bali untuk TC. Setelah itu, semuanya berjalan begitu cepat.”
Butuh Waktu untuk Berpikir
Meski tertarik karena tim saat itu sedang bersiap menghadapi Piala Dunia U-17 2025, Mike tetap membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan keputusannya.
“Saya pernah menyaksikan Timnas Indonesia di televisi. Ketika mereka meminta saya ikut persiapan Piala Dunia U-17, tentu saya tidak bisa bilang tidak,” ungkapnya.
“Tapi jujur, saya belum pernah dipanggil Timnas Belanda di kelompok usia muda. Jadi menerima tawaran ini adalah keputusan besar yang butuh waktu lama untuk dipikirkan.”
Rasa Bangga yang Besar
Pada akhirnya, dukungan dan kebanggaan keluarga membuat Mike mantap memilih Indonesia. Ibunya berasal dari Indonesia, sementara ayahnya juga memberi dukungan penuh terhadap karier sepak bolanya.
“Keluarga saya sangat bangga, terutama ibu saya. Ayah saya juga sangat bahagia melihat saya bermain untuk Indonesia. Saya bangga bisa membela negara dengan sepak bola yang besar.”
“Keluarga besar saya di Indonesia pun sangat gembira. Saya menerima banyak pesan menyentuh. Itu semua membuat keputusan saya menjadi lebih mudah.”
Debut Bersejarah di Piala Dunia U-17
Setelah menunggu dua pertandingan pertama dari bangku cadangan—karena bersaing dengan kiper utama, Dafa Al Gasemi—kesempatan Mike akhirnya datang pada laga ketiga fase grup menghadapi Honduras U-17.
Debutnya terasa spesial: Mike tampil solid dan ikut membawa Garuda Muda meraih kemenangan bersejarah 2-1, yang menjadi kemenangan pertama Indonesia sepanjang keikutsertaan di Piala Dunia U-17.
