Juventus Terlalu Mudah Dibaca! Ini Kesalahan Serius yang Dikeluhkan Luciano Spalletti Setelah Ditahan Fiorentina

Jakarta – Juventus kembali gagal memetik poin penuh saat bertandang ke Stadion Artemio Franchi, Minggu (23/11) dini hari WIB. Hasil imbang 1-1 melawan Fiorentina memang menjaga rekor tak terkalahkan mereka, tetapi tidak cukup meredam kritik karena performa yang masih naik turun.

Dalam laga ini, Bianconeri kembali menampilkan permainan yang monoton, terutama dalam proses membangun serangan dari lini belakang. Manajer Luciano Spalletti pun tak segan mengakui bahwa timnya tampil jauh dari optimal.

Juventus sempat memimpin lewat gol Filip Kostic pada masa tambahan babak pertama (45+6). Namun keunggulan itu tak bertahan lama. Baru tiga menit setelah turun minum, Rolando Mandragora menaklukkan Wojciech Szczesny dan memaksa Juventus memulai semuanya dari awal.

Kebobolan cepat itu semakin menegaskan persoalan mendasar yang belum kunjung dibenahi: hilangnya intensitas dan lemahnya koordinasi ketika menghadapi tekanan lawan.


Spalletti Sorot Pola Main Statis: “Kami Terlalu Mudah Diprediksi”

Spalletti mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja tim, khususnya pada paruh pertama pertandingan. Menurutnya, Juventus kurang agresif dan tidak menunjukkan variasi dalam penguasaan bola.

“Kami jadi tim yang mudah ditebak di babak pertama dan membuat terlalu banyak kesalahan teknis,” ujar Spalletti dalam wawancara yang dikutip dari Football Italia.

Ia menegaskan bahwa kesalahan-kesalahan seperti itu tidak bisa lagi terjadi jika Juventus ingin tampil di level tertinggi.

“Ini pertandingan yang menuntut konsentrasi tinggi. Fiorentina jelas ingin merespons setelah beberapa hasil buruk, tetapi kami tetap harus bisa tampil lebih baik,” tambahnya.


Kreativitas Masih Menjadi PR Besar Juventus

Walau kecewa, Spalletti menegaskan bahwa target Juventus tidak berubah: tetap bersaing di jalur Scudetto. Namun, ia menekankan bahwa ambisi itu tidak akan tercapai tanpa peningkatan kualitas permainan.

“Kami harus menjadikan perburuan Scudetto sebagai motivasi utama. Saya percaya tim ini punya kapasitas untuk tampil lebih tajam,” ucap Spalletti.

Pelatih berpengalaman itu juga menyinggung kurangnya peran Kenan Yildiz sepanjang laga.

“Yildiz sempat bermain lebih ke tengah, lalu bergerak ke kiri, tapi kami tidak cukup banyak memberi dia bola. Itu harus diperbaiki,” tegasnya.

Mungkin Anda Menyukai