Juventus kembali aktif di pasar transfer, dan sebuah kemungkinan yang sebelumnya tak terpikirkan mulai mencuat di Turin: kembalinya Marcelo Brozovic ke Serie A.
Gelandang Kroasia itu sedang berada dalam situasi yang rumit di Al Nassr. Proses negosiasi kontrak barunya disebut tidak berjalan sesuai harapan, membuat peluang hengkang semakin terbuka. Di saat bersamaan, Luciano Spalletti—yang tengah menata ulang komposisi lini tengah Juventus—membutuhkan sosok berpengalaman yang mampu mengatur tempo permainan.
Keadaan ini menimbulkan rumor menarik: apakah Spalletti akan kembali bekerja dengan mantan pemain kepercayaannya saat di Inter Milan?
Negosiasi Al Nassr dan Brozovic Berjalan Tidak Mulus
Brozovic bergabung dengan Al Nassr pada 2023 dengan kontrak berdurasi tiga tahun dan gaji besar mencapai €18 juta per musim. Namun menjelang kontraknya berakhir pada 2026, pembicaraan perpanjangan justru tersendat.
Laporan dari Italia menyebut Al Nassr menginginkan penyesuaian ulang kontrak, termasuk pemotongan gaji. Brozovic dikabarkan tidak menerima usulan tersebut, meski ia nyaman bermain di Arab Saudi.
Ketidakcocokan itu membuka kemungkinan bagi sang gelandang untuk kembali ke Eropa, dan Juventus disebut sebagai salah satu klub yang mengawasi situasinya dengan saksama.
Spalletti–Brozovic: Kolaborasi yang Pernah Berbuah Manis
Kerja sama antara Luciano Spalletti dan Brozovic dahulu menjadi salah satu transformasi taktis paling menarik di Serie A. Saat berada di Inter, Spalletti mengubah Brozovic dari gelandang serang menjadi regista yang mengatur serangan dari lini belakang.
Perubahan itu membuat karier Brozovic melesat. Ia dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik Serie A pada periode 2017–2019, saat ia berada di bawah arahan langsung Spalletti.
Karena itulah, kemungkinan reuni keduanya di Turin bukan sekadar nostalgia, tetapi pertimbangan taktis yang cukup masuk akal.
Pertanyaan Besarnya: Masihkah Brozovic di Level Tertinggi?
Meski Brozovic memiliki rekam jejak kuat di Serie A, Juventus tetap harus memikirkan risiko. Sang gelandang sudah berusia 33 tahun, dan dua musim tampil di Liga Pro Saudi mungkin memengaruhi ritme serta intensitas permainannya.
Juventus sedang membangun pondasi untuk jangka panjang. Mereka membutuhkan gelandang yang mampu bermain dalam tempo cepat dan memiliki ketahanan fisik untuk bersaing di level tertinggi Eropa.
Brozovic memiliki pengalaman dan kualitas tersebut—setidaknya di masa lalu. Kini tantangannya adalah apakah ia masih bisa tampil pada standar yang sama setelah dua tahun jauh dari persaingan elite Eropa.
