Jakarta – Aktivitas transfer Barcelona pada musim ini memang tidak seheboh musim-musim sebelumnya, namun klub tetap berpegang pada rencana jangka panjang. Kedatangan Roony Bardghji dan Joan Garcia menjadi bagian dari upaya memperkuat masa depan skuad, sementara langkah lain seperti peminjaman pemain dilakukan untuk merapikan kondisi finansial dan menjaga jalur perkembangan talenta muda.
Empat pemain dilepas dengan status pinjaman agar mendapatkan menit bermain reguler yang tidak bisa mereka peroleh di tim utama. Dengan begitu, usia emas mereka tidak terbuang percuma dan mereka tetap memiliki peluang untuk kembali ke Camp Nou dalam kondisi lebih matang. Manajemen di bawah Joan Laporta memonitor progress mereka secara intens dari jauh.
Ansu Fati: Mencari Kembali Percaya Diri di AS Monaco
Ansu Fati tetap menjadi salah satu produk La Masia paling berharga. Namun, menit bermain yang terbatas musim lalu membuatnya memilih pergi demi perkembangan karier.
Bersama AS Monaco, Fati menunjukkan kebangkitan. Usai menjalani program kebugaran ketat sebelum debut, ia langsung tampil tajam dengan enam gol—lima di antaranya di kompetisi domestik hanya dalam delapan laga. Meski sempat menghadapi tantangan setelah pergantian pelatih ke Sébastien Pocognoli, performanya tetap mencolok dan membuktikan bahwa talentanya belum padam.
Héctor Fort: Masih Menunggu Panggung di Elche
Bek kanan muda ini bergabung ke Elche pada penghujung bursa transfer. Gaya bermain Elche yang cukup mirip dengan Barcelona membuat proses adaptasinya berjalan lebih mudah, baik secara taktik maupun teknik.
Fort telah bermain 127 menit, termasuk satu laga sebagai starter. Meski belum berkontribusi dalam bentuk gol atau assist, ia menunjukkan kestabilan performa sebagai bek muda. Kesempatan tampil lebih banyak masih terbuka, terutama di kompetisi Copa del Rey.
Iñaki Peña: Menjadi Andalan Baru Elche di Bawah Mister
Situasi lebih positif dirasakan Iñaki Peña. Ia mendapatkan peran sebagai kiper utama dalam enam laga, mengumpulkan 540 menit bermain dengan delapan kebobolan. Rasio penyelamatannya mencapai 70%, rata-rata 2,7 penyelamatan per pertandingan, serta punya tingkat akurasi 83% dalam distribusi bola.
Statistik tersebut menunjukkan progres signifikan, dan menjadi sinyal baik bagi Barcelona untuk masa depan posisi penjaga gawang.
Ander Astralaga: Masih Berjuang Dapatkan Tempat di Granada
Astralaga hijrah ke Granada dengan target mendapatkan menit bermain lebih banyak. Ia tampil tiga kali di liga dengan total 270 menit dan rata-rata kebobolan dua gol per laga. Penampilannya sedikit membaik di ajang Copa del Rey, namun ia masih bersaing ketat dengan Luca Zidane.
Jika situasi tidak berubah, Astralaga kemungkinan besar tetap menjadi pelapis hingga akhir musim.
