Dalam perburuan posisi empat besar Serie A, kemenangan di laga-laga krusial melawan rival langsung sering menjadi pembeda antara tiket Liga Champions dan kekecewaan di akhir musim. AC Milan tampaknya memahami betul hal tersebut.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, hasil dalam duel langsung antartim papan atas dapat menjadi semacam “asuransi” di klasemen. Sebab, jika dua tim finis dengan poin yang sama, rekor pertemuan akan menjadi faktor penentu. Dalam konteks ini, Milan sedang berada di jalur yang tepat.
Meski musim baru berjalan 11 pertandingan, tren yang terlihat dari catatan pertemuan antartim enam besar menunjukkan bahwa Milan memiliki keunggulan tersendiri. Konsistensi mereka di laga-laga penting menjadi sinyal kuat bahwa skuad asuhan Massimiliano Allegri siap kembali bersaing di papan atas.
Efisiensi Milan di Laga Besar
Dari empat laga melawan sesama penghuni enam besar, Milan mencatat tiga kemenangan dan satu hasil imbang tanpa kekalahan. Mereka menumbangkan Napoli, Roma, serta Bologna, dan menahan imbang Juventus tanpa kebobolan. Satu-satunya gol yang bersarang ke gawang mereka lahir dari titik putih melalui eksekusi Kevin De Bruyne.
Rasio poin Milan di laga-laga tersebut mencapai 2,5 per pertandingan — tertinggi di antara para pesaingnya. Bologna, Inter, Napoli, dan Roma sama-sama mencatat rata-rata satu poin per laga, sementara Juventus berada di posisi kedua dengan dua poin per laga hasil dari kemenangan atas Inter dan hasil imbang melawan Milan.
Keberhasilan Milan menjaga stabilitas di laga besar menjadi bukti bahwa Allegri mampu menyiapkan tim dengan keseimbangan antara organisasi permainan dan mentalitas kompetitif. Hasil positif di partai-partai penting tidak hanya mengangkat posisi di klasemen, tetapi juga membangun kepercayaan diri skuad.
Modal Krusial Menuju Akhir Musim
Kemenangan atas tim-tim besar bukan sekadar soal prestise, melainkan juga investasi penting menuju akhir musim. Dalam sistem Serie A, hasil pertemuan langsung menjadi penentu ketika dua tim mengakhiri musim dengan jumlah poin yang sama. Karena itu, performa Milan di laga-laga besar bisa menjadi faktor pembeda dalam perebutan tiket Liga Champions.
Milan memang belum sempurna, namun catatan tak terkalahkan di empat laga besar menunjukkan kematangan mental yang mulai terbentuk. Jika tren ini berlanjut, Rossoneri bukan hanya berpeluang besar mengamankan posisi empat besar, tetapi juga bisa kembali menatap puncak klasemen dengan optimisme.
Dengan performa solid di pertandingan-pertandingan berat, Milan tampak siap menjadikan musim ini sebagai langkah nyata menuju kebangkitan di level tertinggi sepak bola Eropa.
