Jakarta – Isu kembalinya Lionel Messi ke Barcelona kembali mencuri perhatian publik. Kunjungan mendadak sang bintang ke Camp Nou akhir pekan lalu langsung memicu spekulasi bahwa Blaugrana berencana meminjam Messi untuk waktu singkat pada Januari 2026.
Rumor itu makin ramai dibicarakan setelah salah satu pemain anyar Barcelona menyatakan keinginannya melihat Messi kembali mengenakan seragam kebanggaan klub asal Katalunya itu. Hubungan emosional antara Messi dan Barcelona memang sulit dipisahkan, terlebih setelah stadion Camp Nou tengah dalam tahap renovasi dan banyak pihak membayangkan reuni terjadi di sana.
Namun Presiden Barcelona, Joan Laporta, segera menepis seluruh kabar tersebut. Dalam wawancara dengan Catalunya Radio, Laporta menegaskan bahwa ide untuk membawa kembali Messi lewat skema pinjaman tidak realistis dan sebaiknya tidak dibicarakan lebih jauh.
“Saya sangat menghormati Messi, begitu pula semua orang di klub. Tapi berspekulasi tentang hal yang tidak realistis tidak pantas dilakukan. Itu tidak adil bagi semua pihak,” ujar Laporta.
Menurut Laporta, pembicaraan soal kemungkinan peminjaman Messi hanya akan menciptakan harapan palsu dan mengganggu fokus klub dalam membangun proyek jangka panjang.
Kunjungan Messi ke Camp Nou sendiri memang sempat menghebohkan para penggemar. Banyak yang berharap momen itu menjadi langkah awal menuju reuni. Namun Laporta menegaskan bahwa klub tidak memiliki rencana seperti itu.
Tidak Menyesal Melepas Messi
Keputusan Barcelona melepas Messi pada 2021 masih menyisakan kekecewaan di kalangan pendukung. Meski begitu, Laporta tetap berpendapat bahwa keputusan tersebut merupakan langkah yang harus diambil demi menyelamatkan keuangan klub.
“Saya tidak menyesal. Saat itu situasi finansial klub sangat berat. Keputusan itu diambil demi masa depan Barcelona, karena klub selalu lebih besar dari satu individu,” tegasnya.
Laporta juga menambahkan bahwa ia tidak mengetahui sebelumnya mengenai kedatangan Messi ke Camp Nou. Kunjungan tersebut, menurutnya, merupakan bagian dari agenda yang diatur oleh Limak, perusahaan konstruksi yang menangani renovasi stadion.
